Home » Hiburan, Musik » 5 Band Keren Asal Jogja

5 Band Keren Asal Jogja



1. Sheila On 7

Sheila On 7 bisa disebut sebagai band pembuka dari Jogja yang sukses di nasional. Ingatkah kita dengan judul lagunya Jadikan Aku Pacar mu, Dan, atau Kita? Nah awal grup ini berdiri pada 6 Mei 1996. Bersatulah lima anak muda, Duta (vokal) dari SMA N 4, Adam (bass) dari SMA N 6, Eross (gitar) dari SMA Muhammadiyah 1, Sakti (gitar) dari SMA De Britto, dan Anton (drum) dari SMA BOPKRI 1.

Sebelum terbentuk dengan formasi yang sekarang yaitu Duta, Eross, Adam, dan Brian. Tahun 2004, Sheila harus berpisah dengan Anton (drummer) dikarenakan perbedaan visi. Kemudian Brian masuk sebagai additional player mengisi posisi drummer. Brian kemudian tampil bersama Sheila On 7 di berbagai tour untuk promo album “Pejantan Tangguh”. Kemudian pada tahun 2006, Sheila On 7 harus berpisah dengan Sakti SO7. Sakti mundur untuk belajar di Pakistan. Akhirnya SO7 mengangkat Brian menjadi drummer tetap Sheila On 7 hingga sekarang.

2. Jikustik

Pada bulan Februari 1996, sekumpulan anak muda sepakat mendirikan G-Coustic. Huruf ‘G’ berasal dari nama Geronimo FM, sebuah radio di Jogja, yang berperan dalam berdirinya Jikustik. Sedangkan Coustic berasal dari kata acoustic. Geronimo FM memiliki sebuah program radio yang mendukung band-band independen untuk memperdengarkan karya mereka pada khalayak ramai, G-indie. Dari situlah dua lagu berjudul “Berdua Lagi” dan “Seribu Tahun Lamanya” mulai dikenal khalayak Jogja.

Tahun 1999, sebuah album rekaman indipenden, “Bulan di Yogya”, menjadi langkah awal G-Coustic menapaki belantara musik Indonesia. Album tersebut berisi lagu-lagu, “Bulan di Pangkuan”, “Bersanding Denganmu”, “Rie…”, “Menunggumu Pulang”, “Seribu Tahun Lamanya”, “Separuh Hati”, “Didera Hujan”, dan “Adinda”. Album itu di produseri oleh Woodel’s Production, yang akhirnya mempertemukan G-Custic dengan Warner Music Indonesia. Tahun 2000 terciptalah album “Seribu Tahun” dan Jikustik terlahir.

Pongki dan Icha merupakan anggota yang paling aktif dalam menciptakan lagu. Tidak hanya untuk grup mereka sendiri, mereka juga menciptakan lagu untuk penyanyi lain dan banyak yang akhirnya menjadi hits.

3. Letto

Letto merupakan sebuah grup musik letto yang pertama kali dibentuk tahun 2004. Grup musik ini beranggotakan Noe (Sabrang Mowo Damar Panuluh) sebagai vokalis, Patub (Agus Riyono) sebagai gitaris, Ari Prastowo sebagai bassis, dan Dedi Riyono sebagai drummer. Vokalis Letto, Noe, adalah putra penyair Emha Ainun Najib. Anggota grup musik ini telah bersahabat sejak masih sekolah di SMU 7 Yogyakarta. Setelah berpisah akibat kesibukan kuliah, mereka akhirnya bertemu kembali dan berkarya bersama.

4. Shaggy Dog

Shaggydog adalah sebuah band yang terbentuk pada Tanggal 1 Juni 1997 di Sayidan, sebuah kampung yang terletak di pinggir sungai di tengah kota Jogjakarta. Band yang beranggotakan Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik dan Yoyo’ ini sepakat untuk menyebut musik yang mereka mainkan sebagai “Doggy Stylee”, yaitu perpaduan antara beberapa unsur musik seperti ska, regge, swing dan rock. Shaggydog dipengaruhi oleh band-band seperti Cherry Poppin Daddies, Hepcat, Bob Marley dan Song Beach Dub Allstars.

Album Shaggydog pertama kali dirilis pada tahun 1999 dengan judul “Shaggydog” dibawah label Doggy House. Pada tahun 2001 album kedua berjudul “Bersama” dirilis.

Masa keemasan Shaggydog dimulai pada tahun 2003, yang dimulai dari pesta tahun baru di UPN Jogjakarta dimana sekitar dua puluh ribu penggemar Shaggydog yang disebut doggies membanjiri UPN. Kemudian dilanjutkan dengan Tour 8 Kota Shaggydog yang berlangsung dari bulan Maret membuat nama Shaggydog semakin melambung.

5. Seventeen

Seventeen berdiri atas prakarsa anak-anak SMA swasta di Yogyakarta, yaitu Yudhi, Herman, dan Andi Keinginan membentuk band secara serius, membuat mereka menggaet Bani, sepupu Yudhi. Pada tanggal 17 Januari 1999 Seventeen resmi berdiri. Satu tahun kemudian, Doni (vokal, gitar) bergabung. Album perdana mereka, bertajuk Bintang terpilih dirilis di bawah label Universal Music Indonesia 2003. Beberapa lagu merekapun menjadi soundtrack sinetron. Dua tahun berikutnya, seventeen sempat terkatung-katung, namun di tahun 2005, Seventeen berhasil rekaman lagi, Masalah baru menghinggapi Seventeen ketika sang vokalis, Doni, memutuskan mundur. Band ini sempat kelimpungan mencari penggantinya hingga mereka bertemu Ifan. Karakter vokalnya berbeda dengan Doni. Pada tahun 2008, Seventeen dengan Ifan sebagai vokalisnya kembali ke dunia musik Indonesia dengan album bertajuk Lelaki Hebat. Album yang mengangkat single Selalu Mengalah, Untuk Mencintaimu, Lelaki Hebat dan Jalan Terbaik ternyata sukses dan kembali melambungkan nama band ini.

Facebook Twitter Share on Google+