Hama Uret Menyerang Petani Cuma Bisa Pasrah
Sedikitnya 30 hektare tanaman pangan di dusun Krimbilsawit, Kecamatan Saptosari gagal panen alias puso. Hampir semua tanaman di wilayah tersebut terserang ulat uret yang mewabah selama dua bulan terakhir.
Kepala Dusun Kemuh, Krimbilsawit, Ngatijo mengatakan, selama rentan waktu dua bulan ini beberapa jenis tanaman terserang sekaligus. Diantaranya jagung, pepaya, singkong, kacang bahkan padi pun tidak luput dari hama ini.
“Paling hanya pepaya saja yang bisa dipanen,” ujarnya seperti yang dilansir dari harianjogja.com.
Ngatijo dan para petani lainnya telah berusaha untuk menumpas hama dengan menggali langsung ke dalam tanah. Namun karena cara itu tidak efektif, ia dan beberapa rekannya hanya bisa pasrah.
Agus Iswanjono, seorang petani, bahkan memilih untuk mencari sumber penghasilan lain guna menafkahi keluarganya sehari-hari.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul, Supardi, Minggu (20/01/13) mengatakan, kalau hama uret ini memang sudah diprediksi akan menyerang saat musim penghujan tiba.
Supardi menambahkan pihaknya, sebelum hama ini mewabah, telah mengimbau para petani agar memberantas kumbang sebelum akhirnya menjadi uret. “Dulu para petani sudah kami sarankan sebelum musim hujan memberantas menthol [kumbang] agar jangan sampai bertelur menjadi uret,” pungkasnya.
Berita Terkait
- Pakar Ekonomi: Soal Pengelolaan SDA, Jokowi dan Prabowo Pengecut
- Ketua PWI Jogja: Salah Satu Tugas Wartawan adalah Edukasi
- Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Perusakan Bangunan Ibadah di Pangukan
- Garbhita Tuntut Ormas Anarkis dan Tidak Berazas Pancasila Dibubarkan
- Sultan HB X Prediksikan Jerman Juara Piala Dunia