Mendikbud Analogikan Kurikulum 2013 Seperti Ponsel
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jogjakarta mengkritik Kurikulum 2013. Kritik ini disampaikan oleh Ketua PGRI, Zainal Fanani di sela acara Pengembangan Kurikulum 2013 dan Peran Muhammadiyah Dalam Mencerdaskan Bangsa di UMY, Rabu (30/1). Menurutnya, pembagian buku panduan mengajar bagi guru yang tercantum dalam kurikulum 2013 akan mematikan daya kreativitas para guru.
“Saya khawatir guru kedepan akan dijadikan robot. Guru hanya tinggal jalankan tugas. Semua ini akan berakibat pada tumpulnya kreativitas guru,” katanya.
Zainal juga mengkritik program pelatihan 52 jam guru untuk menyukseskan kurikulum 2013. Menurutnya, pelatihan tersebut hanya bisa membikin guru mengenali dan mengetahui sisi fisik kurikulum. Pelatihan itu, katanya, belum sampai dalam tahap memahami setiap maksud dan tujuan per materi. “Realitas yang ada di lapangan bisa berseberangan dengan harapan pemerintah,’ pungkasnya.
Sementara itu, Mendikbud Muhammad Nuh mengimbau para guru agar tidak khawatir dengan isi buku panduan tersebut. Ia menganalogikan kurikulum 2013 seperti HP yang harus diberikan buku petunjuk. “Seperti beli ponsel, ada manual. Tapi ini tidak dapat diartikan manual mengurangi kreativitas. Justru kalau tidak ada buku panduan, guru ora iso opo-opo,” katanya dikutip Harjo Kamis (31/1).
Lebih lanjut Nuh mengatakan bahwa buku panduan tidak akan menjadikan guru seperti robot. Buku tersebut, katanya, hanya sebagai pengarahan saja. Selebihnya para pendidik bebas mengembangkan materi atau metode sesuai kebutuhan.