Bupati Sleman Diolok-Olok Sejumlah Kepala Desa
Bupati Sleman, Sri Purnomo, geram melihat sejumlah Kepala Desa (Kades) lebih memilih mengobrol ketimbang mendengarkan pidatonya dalam acara sosialisasi Raperdais dan penjaringan aspirasi di Rumah Dinas Bupati Sleman, Sabtu (23/2).
“Untuk Kepala Desa yang di belakang sana, mbok maju ke depan. Masih banyak kursi kosong di depan sini. Apa kalian memilih di belakang karena ada air mancur supaya dingin?,” tegurnya di tengah memberikan sambutan acara.
Sejumlah Kades malah menertawakan teguran Sri. Mereka juga menyatakan keenggananya untuk maju mengisi kursi yang kosong. “Di depan ndak bisa udud, Pak,” ujar seorang Kades. “Iya Pak, kami semua di sini adalah ahli hisap,” timpal Kades lainnya yang disambut tawa oleh sejumlah undangan.
Tidak hanya sampai di situ. Ketika Sri menyampaikan bahwa dirinya tidak bisa mengikuti sosialisasi dan penjaringan aspirasi ini hingga tuntas, sejumlah Kades kembali mengolok. “Wah, monggo pak. Dengan senang hati,” ujar salah seorang Kades lain.
Acara Sosialisasi dan Penjaringan Aspirasi Rancangan Peraturan Daerah Istimewa Jogjakarta ini merupakain program kerja DPRD dalam melakukan pengenalan dan meminta masukan dari masyarakat menyoal Perdais. Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa se-Kabupaten Sleman, camat, mahasiswa, LSM, dan budayawan.