Lapen Campuran Rinso, Autan, dan Baygon Tewaskan Mahasiswa Timor Leste
Belasan mahasiswa asal Timor Leste dirawat di rumah sakit Bethesda Jogja akibat menenggak lapen yang dicampuran Autan, Rinso dan Baygon. Satu orang meninggal dunia, enam orang dirawat inap serta delapan lainnya menjalani rawat jalan akibat minuman keras ini.
Meski sempat dirawat, korban meninggal dunia, Arindu Do Santos, warga Timor Leste akhirnya harus merenggang nyawa pada Minggu (24/2/2013) pagi.
Selain Arindu, enam temannya juga harus menjalani rawat inap. Mereka yang dirawat adalah Prudencio Ribeiro Serpa, Julriono Bio Marla, Zorgino Exposta, Cesar Goncalves, Juao Filomeno Fattima Cos, Eddisson Cornelis seluruhnya warga Timor Leste.
Selain itu, delapan lainnya menjalani rawat jalan. Meliputi, Ericsson Rizzy Manangkala, Luis, Nelton Lay, Gilson Odos Ris Alves, Izedoro de Jesus da Silva, Leoncio Amarai dan Moises Fatima Ternandes.
“Sebenarnya mereka harus rawat inap. Tetapi, tidak mau minta rawat jalan saja,” jelas Kabag Humas dan Marketing RS Bethesda Nur Sukawati, Senin (25/2/2013) di kantornya.
Dilansir Harjo, Senin (25/2) salah seroang perawat di IGD Bethesda Muji Raharjo mengatakan, Arindu meregang nyawa meski sudah dirawat di IMC. “Indikasi meninggal karena meminum lapen atau minuman jenis methanol. Untuk kondisi pasien lainnya harus dirawat di Bethesda dan kabarnya saat ini sudah membaik,” ungkapnya.
Riberio, salah satu korban selamat, mengatakan, pesta miras tersebut digelar saat perayaan wisuda salah seorang kawan. “Awalnya, kami masak-masak ayam potong dan ikan, makan salad dan buah-buahan. Ada 20 orang yang makan saat itu. Tidak langsung minum miras itu,” cerita Riberio di Bethesda.
Pesta makan-makan tersebut berlanjut pada pesta miras. Mereka pun urunan membeli Lapen. “Pertama kami beli empat botol. Lima orang yang minum, termasuk teman kami yang meninggal itu. Kemudian tambah lagi empat botol diminum bersama,” ujarnya.
Saat mendengar kabar kematian Arindu Riberio bersama teman-temannya mereka juga ikut memeriksakan diri ke dokter. “Soalnya, kata dokter, otak kepala Arindu sudah hampir pecah. Soalnya, yang diminum kami bukan lapen. Itu dicampur rinso, autan dan baygon,” tukasnya