Home » Jogja » Penanganan Hilangnya Koleksi Museum Sonobudoyo Tidak Serius

Penanganan Hilangnya Koleksi Museum Sonobudoyo Tidak Serius



Hilangnya sejumlah koleksi Museum Sonobudoyo pada pertengahan Agustus 2010 hingga kini belum terungkap. Terhitung sudah hampir 2,5 tahun sejak kasus pencurian Museum Sonobudoyo terjadi, belum ada hasil yang memuaskan terkait penanganannya.

Ada sekitar 75 koleksi Museum Sonobudoyo yang dinyatakan hilang diantaranya adalah Topeng Emas, Arca Dewi Tara, dan Siluet Manusia Emas. Kasus hilangnya sejumlah koleksi Museum Sonobudoyo ini mendapat tanggapan serius dari Gubernur Jogja, Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan langsung membentuk Tim Sembilan yang khusus untuk menangani hilangnya sejumlah koleksi tersebut. Tim Sembilan dibentuk pada 15 April 2011. Namun hingga kini kinerja Tim Sembilan bentukan Sultan pun belum memberikan hasil yang memuaskan.

Hal ini terungkap dari hasil diskusi yang diadakan oleh Masyarakat Advokasi Budaya (Madya) Jogja pada Selasa (12/2/2013) bertempat di Museum Sonobudoyo. Dalam diskusi yang dihadiri oleh pihak Polda Jogjakarta, Museum Sonobudoyo dan Madya ini mengerucut pada satu kesimpulan bahwa penanganan dan penyidikan kasus hilangnya koleksi Museum Sonobudoyo kurang memuaskan.

Kepala Museum Sonobudoyo, Riharyani sebagaimana dilansir dari Tribun mengakui bahwa belum terungkapnya kasus ini masih menjadi PR bagi pihak museum. Riharyani juga mengaku bahwa penanganan kasus ini harus melibatkan dan mendapatkan bantuan dari banyak pihak.

Polda Jogjakarta yang diwakili oleh Kasubdit I Kamneg, AKBP Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan bahwa pihak Polda sudah melakukan 99 kali kegiatan pemeriksa bahkan mengejar informasi hingga ke Malang namun hasilnya masih nihil.

“Saat ini kepolisian tengah membidik 35 orang sebagai target baik itu kolektor maupun masyarakat biasa. Kami harap dari 35 orang itu kami bisa menemukan salah satu koleksi yang hilang dan bisa mengembangkan penyidikan,” tambah Djuhandhani.

Joe Marbun, koordinator dari Madya merekomendasikan perlunya dibentuk tim investigasi khusus untuk menangani kasus tersebut. Marbun juga berharap agar pihak kepolisian bisa lebih serius dalam menangani kasus ini. Joe juga berpendapat bahwa kasus ini hendaknya menjadi pembelajaran bagi pihak museum agar ke depannya kasus seperti ini tidak terulang lagi.

Facebook Twitter Share on Google+