Wisata Sampah ala SD Kembang Sari Srimartani
Umumnya karya wisata dimanfaatkan oleh kebanyakan sekolah dengan mendatangi museum, pusat kerajinan atau objek-objek wisata alam yang jauh dari kesan kotor dan bau. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi SD Kembang Sari Srimartani, Piyungan Bantul. Puluhan siswa SD Kembang Sari mengadakan karya wisata ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Piyungan, Bantul, Sabtu (3/3/2013) siang.
Salah satu guru pendamping, Sri Sustiah, mengatakan, dirinya sengaja membawa para siswanya berkunjung ke TPA Piyungan dengan tujuan untuk mengobservasi lingkungan di sekitar mereka, terutama sampah yang terdapat di TPA.
“Ini adalah bentuk kegiatan pembelajaran di luar kelas. Kalau sudah begini, anak-anak jadi tahu, saat membuang sampah harus dipisah, mana sampah, plastik, kertas dan daun,” ujar Sri seperti yang dilansir dari Tribun Jogja.
Para siswa SD ini juga diajak mengamati geliat ratusan pemulung yang mengais rejeki dari gundukan sampah. Dari jarak sekitar 500 meter-an, mereka menyaksikan pemilahan sampah plastik yang berlangsung.
Apresiasi datang dari salah seorang siswi SD Kembang Sari, Amalia Agustina Putri. Amalia menuturkan bahayanya sampah plastik jika tidak dikelola dengan baik.
“Ya jijik juga sih, tapi jadi tahu, kalau sampah plastik tak kita pisah, akan jadi polusi tanah dan menggunung seperti ini. Sampah plastik kan tak dapat diurai” ungkapnya.
Berita Terkait
- Petugas Retribusi Telat Datang Omset Wisata di Gunungkidul Merugi
- Pengelolaan Gua Pindul Disinyalir Sarat Korupsi
- Terlambat Datang Bulan? Hubungi 08XX, Dokter: Membahayakan Pasien
- Propaganda Mahasiswa Papua vs Paksi Katon via Broadcast BBM
- Demo Mahasiswa Papua Di Jogja Ricuh, TNI: Mereka Bukan Musuh Negara