Pelabuhan Tanjung Adikarto Siap Beroperasi 2014
Pembangunan break water (pemecah ombak, red) di pelabuhan Tanjung Adikarto, Glagah, Temon, Kulonprogo dipastikan akan dilanjutkan pada tahun ini dan dapat beroprasi tahun 2014.
“Pemerintah sudah menganggarkan dana untuk kelanjutan pembangunan. Agar pelabuhan segera mulai difungsikan,” kata menteri kelautan dan Perikanan (KKP) Sharif C. Sutardjo saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan break water lanjutan di pelabuhan Tanjung adikarto, Jum’at (15/3).
Dia memastikan, pengerjaan pemecah gelombang itu bisa selesai pada akhir tahun ini dan dilengkapi pembangunan gedung tempat pelelangan ikan (TPI), cold storage, serta infrastruktur pendukung lain.
Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan break water pelabuhan yang sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu itu sebesar Rp 300 miliar. Nantinya, pelabuhan tersebut dikatakan Sharif bisa memuat hingga 400 kapal berbobot puluhan gros ton.
“Tahun ini diharapkan selesai, mungkin 6-8 bulan ke depan juga kelar pembangunannya. Kalau break water kelar dan ditambah Tempat Pelelangan Ikan, pelabuhan siap beroperasi. Kapal-kapal besar yang tadinya hanya beberapa dan terpencar, nanti bisa nyandar di sini,” katanya.
Keberadaan pelabuhan Tanjung Adikarto menurutnya sangat bermanfaat untuk meningkatkan perkonomian di wilayah DIJ, khususnya Kulonprogo. Pihaknya memberi bantuan empat kapal berbobot 30 grosston senilai Rp 1,5 miliar bagi nelayan setempat. Dengan kapal tersebut, para nelayan dikatakannya bisa mencari ikan hingga kawasan Zona Ekonomi Eksklusif di samudera hindia.
“Dengan bantuan empat kapal itu, nelayan bisa meningkatkan kesejahteraan eknominya. Tapi nelayan juga harus tangguh supaya bisa cari ikan sampai samudera hindia dengan kapal itu,” imbuhnya.
Selain bantuan empat kapal, dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan-bantuan lain bagi nelayan Kulonprogo dengan total senilai Rp 4,6 miliar. Diantaranya berupa program bantuan bagi Kelompok Usaha Bersama (KUB), bantuan PUMP perikanan budidaya dan perikanan tangkap, mesin pelet mini, alat pengolah ikan dan kendaraan untuk pemasaran, serta pengembangan desa pesisir tangguh.
Sementara itu, Plt Sekda Kulonprogo, Joko Kushermanto menargetkan pelabuhan bisa mulai beroperasi 2014 mendatang. Tahun ini direncanakan coldstorage dan infrastruktur pendukung lainnya bisa selesai.
“Kalau sudah selesai, kapal-kapal Kulonprogo yang sekarang ada di luar daerah bisa masuk,” ujarnya.