Home » Jogja » Motor Pelajar SMK Tamsis Dirampas Preman

Motor Pelajar SMK Tamsis Dirampas Preman



Nasib sial menimpa dua pelajar SMK Tamansiswa, Jogjakarta, Riski (16) dan Adi (16). Keduanya dilempar batu saat mengendarai motor usai menyaksikan konser musik di Alun-Alun Utara, Kraton, Jogjakarta, Sabu (16/3) malam. Bukan hanya itu saja, sepeda motor yang dipakai keduanya dirampas komplotan preman. Motor Honda Vario Nopol AB 2394 PS yang dirampas itu milik temannya, Reza Septiawan (16) warga Karangwaru Lor, Tegalrejo, Jogja.

Dilansir Jogjakarta Post, kasus ancaman disertai kekerasan itu terjadi saat kedua pelajar tersebut hendak pulang ke rumah usai menyaksikan konser musik. Saat melintas di Jalan Suryo Pranoto, Pakualaman, Jogja, keduanya dilempar batu gerombolan orang.

Karena takut melihat gerombolan orang tersebut, keduanya kabur dengan mengendari motor tersebut. Namun, ada dua orang yang mengendari sepeda motor jenis Yamaha Vixion warna hitam merah mengejar. Kedua korban tancap gas dan masuk ke salah satu perkampungan.

Saat berbelok itulah, kedua korban terjatuh dari sepeda motornya. Karena takut, kedua korban berlari ke perkampungan dengan meninggalkan sepeda motornya. Saat itulah, pelaku langsung mengambil motor korban kemudian kabur.

“Kami kabur ke arah Utara, tapi dikejar dua orang berboncengan motor. Saya jatuh saat berada di tikungan kemudian meninggalkan motor, saat kembali motornya sudah tidak ada,” kata Riski saat mengadu bersama beberapa rekannya termasuk pemilik motor ke Mapolresta Jogja, Minggu (17/3).

Ia bersama rekanya tidak menyangka motor yang dipakainya itu diambil oleh pelaku. Keduanya mengaku tidak mengenal siapa para pelaku yang mengambil motor tersebut.

“Saya SMS teman suruh jemput, saya tidak tahu siapa mereka, yang saya tahu motornya yang dipakai ngejar Vixion warna hitam kemerahan,” tambah Adi.

Kasat Reskrim Polresta Jogja, Kompol Dodo Hendro Kusumo masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Keterangan korban dan saksi kepada penyidik akan dijadikan petunjuk untuk melakukan penyelidikan.

“Keterangan saat pemeriksaan itu akan kita kembangkan untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujar Dodo.

Facebook Twitter Share on Google+