Home » Figur » Menafsir Tarot Bersama Dewaroetji

Menafsir Tarot Bersama Dewaroetji



Istimewa

Dewaroetji adalah salah satu komunitas tarot di Jogjakarta. Komunitas yang berisikan para Tero Reader (pembaca tarot) ini bisa dibilang masih cukup muda. Pada 2 Maret 2013 lalu, mereka baru merayakan satu tahun berdirinya komunitas ini di Kafe Legend, Kotabaru, Jogjakarta.

Meski masih baru, pembaca tarot dalam Dewaroetji merupakan pembaca yang handal. Mereka kerap mengisi banyak event di Jogjakarta. Bahkan, Mereka juga memiliki program khusus di Eltira Radio. Di sela perayaan ulang tahun, Krisna, yang kerap dipanggil Master oleh para Taro Reader Dewaroetji menyempatkan diri berbincang dengan pewarta Beritajogja.co.id di Kafe Legend. Berikut ini adalah petikan wawancara dengan Krisna menyoal Dewaroetji dan penafsiran atas tarot.

Awal mula terbentuknya Dewaroetji?

Mulanya Cuma dari milis. Rata-rata yang di milis para Tero Reader orang Jogja. Lalu kami kumpul-kumpul sejak tahun 2008. Baru lima tahun kemudian kami bikin Dewaroetji.

Motivasi yang melatarbelakangi membentuk Dewaroetji?

Kita cuma ingin kumpul-kumpul, berbagi pengalaman, dan menambah jaringan. Di sini tidak ada bos atau apa pun itu. Bahkan kami tidak menarik iuran antar anggota.

Tempat komunitas ini kumpul di mana?

Masih di Eltira, tapi rencananya juga mau di Kafe ini. Kalau anggota yang lain bisa di temui di beberapa tempat. Misalnya Mbak, Beetings di angkringan sronto. Atau via twitter di @Dewaroetji

Selama satu tahun terbentuknya Dewaroetji, event apa saja yang sudah dibuat?

Banyak. Salah satunya ya program di Eltira, lalu pernah bikin event bersama Kompas dan salah satu produk kosmetik besar di Indonesia.

Animo masyarakat terhadap tarot sendiri bagaimana?

Bagus. Soalnya sudah banyak kafe yang menyediakan pembaca tarot Tapi artinya gini, semakin banyak masyarakat yang menerima, itu artinya permasalahan mereka itu cukup banyak.

Jadi mereka semua banyak masalah dan ingin diramal?

Ada yang ingin diramal. Tapi, bagi saya pribadi, saya tidak percaya dengan ramalan. Pembaca hanya membantu mereka memecahkan masalah dengan bantuan kartu tarot. Sebelum membaca, klien sebisa mungkin bisa menyeritakan masalah. Lalu dengan bantuan tarot, kami pilihkan opsi penyelesaian masalah tersebut.

Jadi Dewaroetji ini tidak menggunakan tarot untuk meramal yang berkaitan dengan mistis?

Tidak, kami hanya membantu orang menyelesaikan masalahnya dengan bantuan kode yang ada dalam kartu tarot. Ini sangat-sangat rasional bahkan. Orang mendefinisikan tarot itu dari berbagai hal. Memang tarot dikenal sebagai alat peramal. Tapi Dewaroetji lebih memilih pendekatan yang rasional. Misalnya saja, klien ada masalah, kami minta mereka menceritakan sedikit masalahnya lalu membantu memecahkannya via tarot.Kami menganalisis dan memberikan pilihan pemecahan masalah. Opsi itu nantinya dikembalikan ke klien.

Edy Sukrisno, master tarot komunitas Dewaroetji

Yang dimaksud dengan kode dalam kartu tarot itu bagaimana?

Dalam satu set kartu tarot terbagi jadi dua macam jenis, yaitu kartu arcana mayor dan minor.Mayor ada 22 ada gambarnya. Sedangkan Minor lebih mirip kartu remi. Jadi gambar dan simbol itu kode yang dimaksud. Gambar dan simbol dalam mayor dan minor mewakili jenis masalah yang dialami klien.Misalnya kondisi klien saat ini dan pemecahan masalah untuk ke depan.

Sejak kapan tarot menjadi ramalan?

Sebenarnya banyak asumsi yang bilang kalau tarot berasal dari India, Cina, dll. Tapi Tarot awalnya dari Italia. Di Italia dulu tarot cuma main kartu biasa. Tapi lama-kelamaan jadi media ramalan sejak kemunculan banyak organisasi rahasia di Eropa. Sejarahnya bisa dilihat di dalam Hermeneutik Order of The Golden Down. Kalau kartu yang paling umum dibuat oleh Edward Smith dan Pamela Coleman Smith tahun 1909.

Soal tarif, berapa kisaran jasa pembacaan tarot?

Biasanya per setengah jam itu Rp50 ribu. Tapi kita mau ngomong ke klien itu nggak enak. Soalnya mereka masih banyak yang belum tahu soal harga jasa. Jadinya ada yang konsultasi lama, ya harganya tetap segitu. Nggak apa-apa juga sih, kan nambah pengalaman juga. (yang menjawab pertanyaan ini adalah Tabitha, salah seorang anggota Dewaroetji)

Bagaimana cara belajar membaca tarot yang baik? Apakah harus memiliki indra keenam?

Oh nggak kok. Biasanya kan asosiasinya pembaca tarot itu punya indra keenam dan lain sebagainya. Padahal tidak. Nggak ada bakat khusus. Yang penting punya niat belajar dan punya kartu tarot. Terus ada keterbukaan pikiran.

Facebook Twitter Share on Google+