Home » Jogja » Kereta Api Progo Celakakan Seorang Penumpang

Kereta Api Progo Celakakan Seorang Penumpang



Seorang penumpang Kereta Api Progo Jurusan Jakarta-Jogja jatuh dari kereta karena terdorong penumpang lain di stasiun Wates, Selasa (16/4/2013) pagi. Akibat insiden ini, korban yang bernama Kaniyem (42), warga Dusun I Desa Pleret, Kecamatan Panjatan mengalami gegar otak dan jalani opname di RSUD Wates.

Dokter Spesialis Syaraf RSUD Wates Djoko Krisanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis diketahui benturan mengakibatkan cedera pada kepala bagian kanan korban. Pemeriksaan fisik juga terdapat beberapa luka lecet di bagian kepala, pinggang serta punggung.

“Tidak ditemukan gangguan neurologis (saraf). Pasien masih diobservasi,” kata Djoko seperti yang dilansir dari Harian Jogja Selasa (15/4/2013).

Peristiwa naas ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, saat korban bersama suaminya Ngadino (50), baru pulang dari Jakarta untuk menghadiri pernikahan kerabat.

Sebelum terjatuh, korban berjalan di belakang suaminya. Setelah sang suami berhasil turun bersama bawang bawaan, kereta api langsung berjalan. Padahal masih banyak penumpang yang belum turun.

Kaniyem yang sudah terlanjur berdiri di depan pintu pun mengurungkan niatnya untuk turun dan berencana untuk turun di perhentian berikutnya di stasiun Lempuyangan, Jogja.

Saat Kaniyem hendak membalikan badan dan berusaha kembali ke kereta, dia justru didorong oleh penumpang lain yang diduga juga belum sempat turun di stasiun Wates. Seketika tubuh Kaniyem terhempas di perlintasan dengan posisi terlentang dan langsung tidak sadarkan diri.

Warga sekitar perlintasan yang menyaksikan hal tersbut langsung mengevakuasi korban ke Unit Gawat Darurat RSUD Wates. Mereka juga berupaya mencari pelaku namun pelaku diduga telah melarikan diri.

Keluarga korban yang sangat menyesalkan kejadian kemudian mengkritik KAI terkait waktu penurunan penumpang yang terlalu singkat, dan seolah tidak memprioritaskan penumpang yang turun terlebih dahulu.

“Waktu berhenti kereta api di Stasiun Wates juga terlalu cepat sehingga penumpang buru-buru turun tanpa mendahulukan penumpang lansia. Akhirnya ibu saya jadi korbannya,” keluh Rukiyati, 23, anak korban.

Facebook Twitter Share on Google+