Home » Jogja » Stop Politisasi Konflik, Jogja Harus Lebih Toleran

Stop Politisasi Konflik, Jogja Harus Lebih Toleran



istimewa

Puluhan mahasiswa daerah yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah (IKDM) menggelar apel kebhinekaan di halaman Gedung DPRD DIY, Rabu (24/4/2013). Pada apel tersebut, turut dideklarasi pula petisi bersama untuk menjaga Jogja yang bertajuk The City Of Tolerance.

Dalam melakukan orasinya, para mahasiswa ini juga mengenakan pakaian adat dari daerah asal masing-masing. Diantaranya adalah mahasiswa asal Aceh, Riau, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Bali, Maluku, dan Papua.

“Kami mahasiswa daerah berbeda SARA tapi tetap satu untuk perdamaian,” kata Ketua IKPMD Munajar, di sela- sela aksi seperti yang dilansir Harian Jogja, Rabu, (24/4/2013)

Munajar juga menambahkan, dirinya sangat menyayangkan tindak kekerasan yang terjadi di Jogja belakangan ini justru malah dipolitisir untuk saling mendiskriminasi. Jogja yang selama ini dipandang sebagai kota berhati nyaman berubah menjadi kota diskriminatif di mata orang luar sehingga bertentangan dengan semangat keistimewaan.

Berangkat dari hal tersebut, IKPMD Yogyakarta yang diwakili oleh Munajar, menuntut pemerintah mampu mengembalikan citra kota sebagai wilayah yang aman maupun nyaman untuk didatangi dan ditinggali. Termasuk menuntut penuntasan tindakan kekerasan dan kekerasan oleh siapa pun.

Selain itu, dituntut pula peran serta para pemangku kepentingan di Pemerintah DIY, mulai dari Gubernur, Polda, Korem untuk bertanggung jawab atas kasus-kasus kekerasan dan konflik sosial di DIY.

“Bukan malah mengkomersialisasikan konflik di masyarakat,” katanya.

Facebook Twitter Share on Google+