Malioboro Sumbang Pencemaran Udara Tertinggi

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jogjakarta menginformasikan penelitian tingkat pencemaran udara. Hasilnya, kawasan Malioboro tercatat sebagai penyumbang pencemaran udara tertinggi di Jogjakarta.

“Kondisi pencemaran udara di Malioboro naik ketika liburan atau jam-jam padat kendaraan, tapi di luar itu, kondisi udara kembali normal,” ucap Kasubid Pemulihan BLH Kota Jogjakarta, Pieter Lawoasal.

Banyaknya kendaraan bermotor yang melewati Malioboro menjadi sebabnya. Pencemaran udara juga diakibatkan oleh keluarnya asap dari kendaraan tersebut. Mulai dari bus hingga sepeda motor.

Dikutip Tribun, pernyataan itu diungkapkannya tepat ketika sedang uji emisi kendaraan bermotor di Jalan Ipda Tut Harsono. Dalam uji emisi, BLH memeriksa 400 kendaraan bermotor berbahan bakar bensin dan solar. Pada kendaraan berbahan bakar bensin, yang diuji adalah kandungan Karbon Monoksida (CO) dan Hidro Carbon (HC). Sedangkan kendaraan berbahan bakar solar yang dites adalah opasitas ketebalan asapnya.