Sosok Ngabdul di Mata Para Kolega
Kepergian Ngabdul meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga dan para kolega sesama seniman. Salah satu yang mengenang almarhum ialah pelawak Setiawan Tiada Tara.
Setiawan yang pernah beberapa kali berada satu panggung dengan Ngabdul mengaku cukup kehilangan sosok seniman yang akrab dipanggil Pakde Ngabdul itu. Selama ini mendiang Pakde Ngabdul dinilai telah menunjukkan konsistensi dalam berkarya di panggung hiburan kesenian.
“Dimata saya mendiang Pakde Ngabdul itu sosok yang luar biasa. Dia tidak bisa tergantikan siapapun. Kemampuan melawaknya selalu bisa mengimbangi siapapun lawan mainnya. Ini karena kematangannya dalam berproses seni. Dia juga pelawak yang sederhana dan tidak sombong.” Ujarnya seperti yang dilansir Harian Jogja (30/4/2013).
Bondan Nusantara, budayawan sekaligus seniman ketoprak kawakan Jogja menilai bahwa Ngabdul adalah satu-satunya penerus dari Pangkur Jenggleng yakni melawak sekaligus dengan menembang Jawa.
Di mata Bondan, ada hal menarik pada sosok Ngabdul yang menjadikannya berbeda dengan seniman ketoprak lainnya. Di saat seniman ketoprak bermimpi untuk melakukan pentas di Jakarta dan berkarir disana, Ngabdul justru tidak terlalu berambisi.
“Alhamarhum justru nrima ing pandum karena ia meyakini bahwa Jogja merupakan yang sudah tepat. Padahal pelawak generasi dibawahnya seperti Marwoto seringkali tampil disana [Jakarta]. Hal ini menarik karena sebenarnya mendiang memiliki kualitas yang juga mumpuni,” pungkasnya.