Home » Jogja » Jelang Ramadhan, Waspadai Penjualan Makanan Kadaluarsa

Jelang Ramadhan, Waspadai Penjualan Makanan Kadaluarsa



Para pedagang yang tidak bertanggung jawab menjelang bulan Ramadhan biasanya menjual makanan yang sudah kadaluarsa dengan harga murah. Karena itu, pihak Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan ESDM (Disperindakoptam) Gunungkidul menghimbau warga supaya waspada memilih makanan, Jum’at (5/7).

Kepala Disperindagkoptam Gunungkidul Siwi Irianti menjelaskan, makanan kadaluarsa yang biasanya dijual murah adalah makanan ringan, sirup dan makanan lain yang biasa dikonsumsi warga pada pada saat bulan puasa.

“Modus yang digunakan pedagang biasanya menjual makanan kadaluarsa dengan harga murah. Supaya calon pembeli tertarik untuk membeli makanan kadaluarsa itu,”jelasnya ketika dihubungi wartawan, kemarin.

Sehingga, kata Siwi, masyarakat jangan sampai tergiur dengan makanan yang harganya jauh lebih murah dan tidak mempertimbangkan aspek kesehatan. Terlebih, pada bulan puasa daya beli masyarakat akan kebutuhan makanan sangat tinggi.

“Meski itu sepele tapi itu riskan jika terjadi,”katanya.

Mengantisipasi hal itu, Disperindakoptam menjelang Ramadan akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah pasar tradisional dan swalayan. Namun begitu, pihaknya tidak menyampaikan waktu pelaksanaan untuk menghindari pedagang nakal.

“Bersama dengan tim, kita akan lakukan sidak sekaligus monitoring terhadap makanan kadaluarsa,”bebernya.

Menurutnya, langkah sidak akan dilakukan di awal puasa dan menjelang lebaran. Upaya monitoring dilakukan agar di hari-hari yang ramai pembeli itu, tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab untuk mengeruk keuntungan cepat dengan cara nekat.

“Modus mencari keuntunga pasti beragam. Untuk mendapatkan hasil segala cara ditempuh yang penting untung,” terangnya.

Agar sidak berjalan dengan baik, pihaknya telah berkoordinasi dengan instasnsi terkait seperti, dinas kesehatan (Dinkes), satuan polisi pamong praja (Satpol PP), dari sekretariat, dan bagian hukum.

“Kalau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ada kerjasama dengan Polda. Kalau kita khan, belum. Nanti hal ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami,”pungkasnya.

Facebook Twitter Share on Google+