HIPMI DIY Optimis Bandara Baru Lebarkan Peluang Usaha
Pembangunan Bandara Internasional Kulonprogo mendapat tanggapan positif dari sejumlah pelaku usaha di Yogyakarta. Pembangunan bandara ini dinilai dapat meningkat kemajuan ekonomi di DIY yang akan berdampak pada perekonomian nasional.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Yogyakarta, Lilik Syaiful Ahmad berpendapat bandara internasional di Kulonprogo membuka peluang lebih besar bagi pelaku usaha dan industri untuk melebarkan sayapnya.
“Tentunya kami pengusaha-pengusaha muda menyambut baik pembangunan bandara internasional, ini menjadi peluang besar bagi kami untuk semakin berkembang,” kata Lilik saat dihubungi beritajogja.co.id, Rabu (17/07).
Ia melanjutkan, dengan adanya bandara internasional tersebut secara langsung akan berdampak pada perkembangan wilayah, sarana transportasi dan ekonomi. Bandara internasional sebagai pintu gerbang yang menghubungkan Indonesia, khususnya Yogyakarta dengan negara lain akan memperbesar peluang usaha dan industri.
“Transportasi adalah hal primer dalam dunia usaha, salah satunya pesawat dengan penumpang dan cargonya. Apalagi ini bandara internasional, akan banyak peluang kerjasama yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha dan industri,” jelas Lilik.
Meski harga BBM baru saja naik, hal ini tidak menciutkan optimisme pengusaha terhadap potensi perkembangan ekonomi jika bandara internasional dibangun.
“Paling tidak ini akan membuka peluang terserapnya tenaga kerja,” pungkasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pengusaha-pengusaha juga sudah siap jika bandara internasional dibuka. Bahkan sejumlah maskapai penerbangan sudah siap dan optimis akan lebih berkembangan usahanya jika bandara Internasional di Kulonprogo dibangun. Selain itu Lilik berharap, pengusaha-pengusaha muda juga dilibatkan dalam pembangunan bandara di Kulonprogo.
Rencananya PT Angkasa Pura (AP) I akan membangun Bandara Kulonprogo sebagai pengganti Bandara Adisucipto Yogyakarta, dengan total nilai investasi Rp 6 triliun pada tahun 2014 nanti.