Kawasan Malioboro Jadi Pedestarian Pada 2018
Kawasan Malioboro diproyeksikan menjadi pedestarian pada 2018. Untuk menyukseskan rencana ini, Pemda Jogjakarta, Pemkot Jogja, PT KAI, dan Keraton Jogja memerlukan dana sebesar Rp4,4 triliun. Dana sebesar itu nantinya kan digunakan untuk mengonsep kawasan Malioboro bebas kendaraan bermotor.
“Kita optimalkan fungsi andong dan becak di kawasan Malioboro akan dibuat jalur khususus, jadi bus satu arah ke Selatan, kembalinya dioptimalkan pemanfaatan andong dan becak ke arah Utara,” kata Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bastari Panji Indra di Bangsal Kepatihan, sebagaimana dikutip KR, Jumat (19/7).
Selain itu, pihaknya juga menyatakan akan menempatkan parkir kendaraan bermotor di satu tempat sehingga kawasan Malioboro steril dari kendaraan bermotor. Kawasan Tugu menjadi pilihan. Nantinya, kawasan ini akan dibangun parkir bawah tanah.
Sembari pembangunan parkir bawah tanah selesai, untuk sementara akan dibuatkan kantong-kantong parkir di sekitar Malioboro yang memanfaatkan lahan kosong Dinas Pariwisata. Adapun kantung parkir yang dimaksud adalah lahan didekat Ramai Mall dan di bioskop Indra yang kira-kira akan dimanfaatkan selama 5 tahun.