Home » Gaya Hidup, Kuliner » Menu Buka Puasa Ter-Jogja

Menu Buka Puasa Ter-Jogja



dok.Istimewa

Banyak ragam makanan untuk menemani berbuka puasa di Jogjakarta. Semuanya tersedia, dari makanan yang kerap dijual di pinggir jalan seperti Kolak, es buah, jenang, gorengan hingga di rumah makan modern seperti burger atau Pizza. Namun, berbuka puasa di Jogjakarta, khususnya bagi wisatawan belum lengkap sebelum mencoba empat menu ini. Ini lah empat menu berbuka puasa ter-Jogja yang wajib dicoba.

Mangut Lele

Mangut Lele adalah salah satu menu khas tradisionl ala Keraton. Dahulu kala, Mangut Lele adalah makanan yang dijadikan sajian utama bagi para Raja-Raja Keraton. Mangut Lele baru diperkenalkan ke khalayak umum oleh Sultan Hamengkubuwono VIII, semenjak itu Mangut Lele pun dikenal oleh warga Jogja.

Jika kamu bosan dengan menu berbuka yang itu-itu saja, tak ada salahnya untuk mencoba berbuka dengan menu Mangut Lele. Rasa khas Mangut Lele yang diolah menggunakan aneka macam bumbu pawon ini dijamin akan membuat kamu ketagihan. Selamat mencoba.

Jadah Tempe

Bagi warga sekitar Kaliurang tentu sudah tidak asing lagi dengan jajanan bernama Jadah Tempe. Jadah Tempe merupakan makanan dan oleh-oleh khas dari Kaliurang. Sesuai namanya, Jadah Tempe merupakan dua makanan yaitu jadah dan tempe bacem yang dijadikan satu. Percampuran rasa manis dari tempe bacem dengan rasa gurih dari jadah membuat Jadah Tempe memiliki rasa yang unik. Keunikan rasa ini banyak digemari oleh para wisatawan.

Jadah tempe mulai melejit namanya setelah Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX mempopulerkannya. Cerita bermula ketika HB IX tengah mengadakan kunjungan kerja ke Kaliurang. Saat itu HB IX tertarik dengan ketika melihat sebuah lapak dagangan di Telogo Putri yang menjual jadah dan tempe. Lalu HB IX pun mengicipi dan langsung jatuh hati. Nama Jadah tempe pun merupakan nama pemberian dfari HB IX karena awalnya makanan ini belum memiliki nama.

Wedang Uwuh

Dalam bahasa Indonesia, wedang uwuh memiliki arti minuman sampah. Kenapa dinamai wedang uwuh, karena sepintas jika kita melihat minuman ini disajikan pasti akan sepakat mirip dengan uwuh atau sampah. Namun, jangan antipati dulu ketika melihat penyajian wedang uwuh tersebut. Begitu menyeduh wedang uwuh ini, dijamin kamu akan ketagihan.

Bir Jawa

Bir Jawa merupakan minuman khas Keraton Jogja. Menurut beberapa sumber, Bir Jawa ada ketika Sri Sultan Hamengkubuwono VIII memerintah.Awal mula terciptanya Bir Jawa adalah Sri Sultan Hamengkubuwono VIII menginginkan minuman penghangat namun tak mengandung alkohol.

Sepintas, penampilan Bir Jawa sangat mirip dengan bir pada umumnya yaitu berwarna kuning dan berbuih. Namun jangan salah sangka, Bir Jawa tidak memabukkan tapi malah menyehatkan dan menghangatkan badan. Bir Jawa terbuat dari berbagai macam rempah.Yaitu, bunga cengkeh, kayu manis, serutan kayu secang, jahe, kapulaga, daun serai, daun pandan, jeruk nipis, gula pasir atau gula batu dan jeruk nipis.

Tak ada salahnya kan sesekali berbuka puasa menggunakan bir. Selamat mencoba.

 

Facebook Twitter Share on Google+