Pers Release AJI Jogjakarta: Sri Sultan Akan Buka Festival Media yang Diadakan Aliansi Jurnalis Independen
Raja Keraton Jogjakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan kesediannya untuk membuka Festival Media yang akan diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan Jogjakarta di Gedung PKKH, Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu – Minggu, 28 - 29 September 2013.
“Media massa harus bisa membuat publik agar menjadi lebih pandai, kritis dan mempunyai aspek intelektualitas,” ujar Sri Sultan di Gedung Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (11/9).
Sri Sultan menyampaikan hal ini saat menerima Ketua AJI Indonesia, Eko Maryadi beserta pengurus AJI Jogjakarta. Pertemuan berlangsung hangat. Sri Sultan banyak memberikan masukan bagi penyelenggaran Festival Media yang akan berlangsung selama dua hari itu.
Dalam pers release yang dikirimkan AJI kepada Beritajogja.co.id , Sultan menyambut baik acara ini dan berharap festival media bisa makin mendekatkan media massa dengan masyarakat luas. “Selama ini masyarakat sendiri tidak pernah dididik oleh pemimpinnya. Bahkan kader partai pun tidak pernah dididik oleh pemimpin partainya sendiri,” tegas Sri Sultan.
Karena itu Sri Sultan berharap media massa dan jurnalis tidak bisa sekedar bisa dekat dengan masyarakat. Tetapi sebaliknya, masyarakat juga harus bisa merasa dekat dengan media massa. Jika ini terjadi maka masyarakat akan merasakan mafaat dari konten berita yang dimuat di media massa.
Lebih lanjut Sri Sultan mengatakan pemilu 2014 mendatang adalah momen yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia. Ia berharap media massa bisa benar-benar melakukan kontrol terhadap proses pemilu ini. “Media massa harus menggempur praktek money politics,” ujar Sri Sultan memberikan contoh.
Dengan bersikap kritis dan independen maka media massa bisa membantu masyarakat agar dapat memilih calon pemimpinnya yang terbaik. Sementara itu Ketua AJI Indonesia, Eko Maryadi menyatakan sepakat dengan pendapat Sri Sultan.
“AJI ingin mendorong media massa lokal agar bisa membuat berita yang jujur, akurat dan independen sehingga masyarakat mendapat informasi yang berkualitas,” ujarnya.
Eko berharap agar semua media massa di Jogjakarta mau mendukung acara festival media kedua yang diselenggarakan AJI ini. Tahun lalu, festival media serupa berlangsung di Bandung dan tahun depan akan berlangsung di Surabaya.
Ketua AJI Jogjakarta, Hendrawan Setiawan menjelaskan festival media adalah kesempatan bagi para jurnalis, media massa dan publik untuk saling berinteraksi. “Dalam even ini akan ada pameran dari media massa, workshop, talk show dan lomba-lomba, diantaranya lomba blog untuk anak-anak SMU dan lomba foto,” ujarnya.
Ia menjelaskan beberapa media massa nasional dan internasional sudah menyatakan diri ikut berpartisipasi. Suasana festival media di Jogjakarta juga kuat dengan nuansa lokal, ada pertunjukkantari tradisional Angguk dan veneu pameran pun dibuat khas Jogjakarta.
“Kami berharap masyarakat luas mau datang dan berpartisipasi dalam festival media ini. Kami sangat menerima berbagai kritik dan saran dari masyarakat untuk perbaikan kualitas jurnalisme kita,” tandas Hendrawan.