Ratusan Perempuan Berkebaya Menari Jampi Gugat di Tugu Jogja
Ratusan perempuan mengenakan kebaya dan jarik tiba-tiba berlari dari tengah kerumunan massa dan kendaraan bermotor yang menyemut di Tugu Jogja, Sabtu (21/9) malam. Diiringi lagu Suwe Ora Jamu, mereka menari dan berkoreografi, mencuri perhatian masyarakat Jogja.
Dikemas dengan nama Jampi Gugat, ratusan penari berusia muda arahan koreografer Kinanti Sekar Rahina ini ingin menyuarakan tentang tersingkirnya jamu dalam kehidupan masyarakat sosial saat ini. Jamu yang dianggap sebagai minuman khas bagi masyarakat Jawa kini mulai tergusur oleh minuman cepat saji atau soft drink.
“Jamu sebagai minuman asli Jawa sudah punah dan digantikan oleh minuman kemasan siap saji. Jamu disini saya anggap sebagai ikon lokalitas yang keberadaannya hendak tergilas derasnya globalisasi. Semangat untuk mempertahankan lokalitas ini yang ingin saya hadirkan dalam karya saya ini,” ujar Kinanti yang juga merupakan putri dari Jemek Supardi, seniman pantomim.terkenal asal Jogja.
Pentas Jampi Gugat sendiri hanya berlangsung selama lima menit. Pentas Jampi Gugat ini juga merupakan salah satu dari rangkaian acara Jogja International Street Performance (JISP) 2013 yang berlangsung tanggal 20 hingga 23 September 2013.