Home » Berita, Jogja » Pisowanan Ageng Sabdotomo Masyarakat Jogja

Pisowanan Ageng Sabdotomo Masyarakat Jogja



Penari kolosal dalam Pisowanan Ageng. (Foto: Cahyo PE)

Dalam rangka memeringati hari ulang tahun kota Jogja ke 257, pemerintah kota Jogja menggelar sebuah acara budaya yang diberi nama Pisowanan Ageng. Acara digelar pada hari Senin (7/10). Dalam Pisowanan Ageng, seluruh kelurahan yang ada di Kota Jogja melakukan kirab dan diakhiri dengan sowan ke Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Acara kirab dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Kirab yang ikuti oleh ribuan warga Jogja ini dimulai dari Taman Parkir Ngabean lalu melewati Jalan KH Ahmad Dahlan ke arah Alun-alun utara dan diakhiri di kompleks Keraton Jogja. Setelah tiba di kompleks Keraton, ribuan peserta Pisowanan Ageng ini langsung duduk dan mengikuti prosesi acara.

Sebelum ditemui oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X, ribuan warga Jogja ini dihibur oleh tarian kolosal yang menggambarkan sejarah berdirinya Kota Jogja. Dalam tarian kolosal tersebut diceritakan beberapa peristiwa penting yang terjadi di Kota Jogja diantaranya awalnya berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang ditandai dengan Perjanjian Giyanti, perpindahan Kraton Jogja dari Ambar Ketawang ke lokasi yang saat ini, sejarah berdirinya Tugu Jogja, sejarah adanya grebeg dan sejarah bagaimana Keraton Jogja menggabungkan diri menjadi bagian dari Republik Indonesia.

Setelah tari kolosal rampung dipentaskan, lalu masuklah ke acara inti dari Pisowanan Ageng. Menurut Imam Priyono selaku Wakil Walikota Jogja, ada dua tujuan utama dari digelarnya Pisowanan Ageng tersebut.

“Pertama kita memberikan hulu bekti atas nama pemerintah dan masyarakat Jogja dan kedua kita meminta kepada Ngarso Dalem agar memberikan sabdotomo kepada pemerintah dan masyarakat Jogja. Dimana kedua permintaan tersebut dikemas ke dalam potensi kebudayaan dari berbagai kelurahan yang ada di Jogja” terang Imam ketika ditanya tentang tujuan digelarnya Pisowanan Ageng.

Imam berharap agar budaya adiluhung yang ada di kota Jogja bisa membuat masyarakat bisa guyub rukun sehingga nanti bisa membuat makmur masyarakat Jogja.

Facebook Twitter Share on Google+