Home » Jogja Kita » Bungkam Kritik, Pemkot Jogja Dinilai Samai Prestasi Orba

Bungkam Kritik, Pemkot Jogja Dinilai Samai Prestasi Orba



Jogja Ora Didol (foto: dokumen @masbutet)

Dicoretnya tulisan mural “Jogja Ora Didol” dengan cat hitam oleh petugas pemerintah kota di salah satu tembok di Jalan Parangtritis dekat pojok benteng menuai kritik dari seniman di Jogjakarta. Menurut mereka, aksi pemerintah kota Jogjakarta menjadi indikasi bahwa pemerintah anti terhadap karya seni yang kritis.

Artistic Director Festival Mencariharyadi, Agung Kurniawan menilai aksi yang dilakukan oleh pemerintah hampir menyamai pemerintah orde baru yang membungkam kritik.

“Kenapa pemerintah takut? Sampai tulisan yang kritis di blok begitu. Kita sudah kayak di zaman Orde Baru saja sekarang,” katanya.

Selain aksi pemblokan tulisan “Jogja Ora Didol”, Agung mengatakan ada juga sejumlah oknum yang belum diketahui identitasnya melakukan aksi pencopotan poster-poster milik panitia Festival Mencariharyadi.

“Poster-poster malam hari kami pasang, paginya sudah hilang, besoknya lagi kami pasang lagi, besoknya hilang lagi,” jelas dia.

Selain Agung, seniman kondang Butet Kertarajasa dalam akun Twitter pribadinya @masbutet menghujat pemblokan tulisan “Jogja Ora Didol” dan penangkapan Muhammad Arif seniman mural yang menulisnya.

“Ini upload lagi foto “JOGJA ORA DIDOL” yg senimannya dikriminalisasi oleh aparat Yogya. A*u2 menggonggonglah,” tulis Butet.

Facebook Twitter Share on Google+