Perayaan Ultah Jogja Tidak Merakyat
Selesai sudah perayaan HUT Kota Jogja ke-257. Saat perayaan banyak acara digelar. Mulai dari Grebeg Mall sampai panggung musik. Opera Van Java (OVJ) dipercaya menjadi puncak acara sekaligus menutup perayaan HUT di Alun-Alun Utara, Sabtu (12/10) malam. Bersamaan dengan itu, M.Arif, seniman mural terpaksa harus berurusan dengan kepolisian dan pengadilan karena memperbaiki tulisan “Jogja Ora Didol” di sekitaran Pojok Benteng.
Keputusan diserahkannya puncak perayaan dan penangkapan M.Arif mendapat komentar dari banyak seniman. Salah satunya adalah Marzuki ‘Kill The DJ’
“Saya sangat menyayangkan. Jogja sebagai kota seni punya banyak seniman. Tapi para seniman tidak cukup mendapat ruang untuk mengekspresikan kecintaannya pada kota Jogja,” katanya saat ditemui dalam Festival MencariHaryadi di depan Rumah Dinas Walikota, Minggu (13/10) sore.
Mengenai perayaan Ultah Jogja yang baru selesai, Marzuki mengatakan bahwa setidaknya ada dua hal yang membuat perayaan kali ini tidak merakyat. Pertama, tidak dilibatkannya para seniman tradisional dalam puncak acara. Padahal, kata Marzuki, seniman tradisional Jogja punya potensi yang besar dan dicintai oleh masyarakat.
“Belum menjadi pesta rakyat. Harusnya juga melibatkan warga Jogja dari seluruh lapisan. Kalau bikin pawai ya harusnya pawai kampung, Grebeg ya grebeg pasar misalnya. Jadi seluruh warga bisa ikut merayakan dan menambah kecintaan mereka pada Jogja,” tambah Marzuki.