Pawiwahan Ageng: Susunan Acara Tantingan GKR Hayu-KPH Notonegoro
Rangkaian acara Pawiwahan Ageng GKR Hayu-KPH Notonegoro akan dilaksanakan pada 21-23 Oktober. Pawiwahan Ageng ini akan terdiri dari berbagai macam upacara dan kegiatan acara. Salah satu upacara yang akan dilaksanakan pada Senin (21/10) adalah upacara tantingan bagi pengantin putri dan pengantin putra. Menurut jadwal yang dikirimkan kepada redaksi Beritajogja.co.id, acara akan dimulai pada pukul 19.00 WIB. Berikut susunan acara upacara tantingan yang akan dilaksanakan oleh kedua pengantin:
Ngarsa Dalem didampingi oleh GKR Hemas akan berada di teras Kagungan Dalem Gedhong Proboyekso sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah siap, Ngarsa Dalem akan memerintahkan GKR Pembayun untuk memanggil pengantin putri. Pengantin putri akan memasuki teras Kagungan Dalem Gedhong Proboyekso dengan didampingi oleh BRAy. Suryadiningrat dan BRAy. Suryametaraman.
Setelah pengantin putri berada di teras Kagungan Dalem Gedhong Proboyekso, Ngarsa Dalem lalu memanggil Kanjeng Raden Penghulu Dipodiningrat dan Kepala KUA Kecamatan Kraton. Setelah semua siap, Ngarsa Dalem akan menanyakan kesiapan pengantin putri sebagai calon pengantin. Setelah menyatakan kesiapannya, pengantin putri akan menandatangani surat nikah yang sudah disiapkan oleh Kepala KUA Keraton.
Kanjeng Raden Penghulu Dipodiningrat akan memimpin pembacaan doa. Lalu, pengantin putri akan melakukan sungkem kepada Ngarsa Dalem. Setelah usai acara tantingan, pengantin putri akan melanjutkan dengan upacara midodareni.
Sedangkan upacara tantingan bagi pengantin putra akan dilaksanakan setelah pengantin putri. Selepas menerima sungkem dari pengantin putri, Ngarso Dalem dan GKR Hemas akan dijemput oleh GBPH Prabukusumo untuk menuju Bangsal Kesatriyan untuk bertemu dengan pengantin pria. Di Bangsal Kesatriyan Ngarso Dalem akan dijemput oleh GBPH Hadiwinoto. Kemudian Ngarso Dalem akan bertemu dengan pengantin pria beserta kedua orang tuanya. Setelah rampung upacara tantingan di Bangsal Kesatriyan, Ngarsa Dalem [pun meninggalkan Bangsal Kesatriyan. Saat meninggalkan Bangsal Kesatriyan, Ngarsa Dalem akan diiringi oleh lantunan gending Sri Kundur.
Berita Terkait
- Pawiwahan Ageng: GKR.Hayu dan KPH. Notonegoro Rahasiakan Tempat Bulan Madu
- Pawiwahan Agung: GKR. Hayu dan KPH. Notonegoro Sapa Masyarakat
- Sosiolog: Pawiwahan Ageng Momen Sosial
- KPH.Notonegoro Beri GKR. Hayu Uang Receh dan Beras
- Dua Hari Tak Bertemu, GKR Hayu dan KPH Notonegoro Dipertemukan Saat Panggih