Pawiwahan Ageng: Pesta Rakyat Mainkan Permainan Mistis Nini Thowong
Pesta Rakyat Dhaup Ageng yang digelar pada Selasa (22/10) di depan Monumen Serangan Umum Satu Maret di Titik Nol. Pesta Rakyat digelar untuk memeriahkan Pawiwahan Ageng GKR Hayu dengan KPH Notonegoro. Pesta rakyat ini menampilkan beberapa kesenian tradisional Jogja yang dipadukan dengan penampilan kesenian modern. Salah satu kesenian tradisional yang dipentaskan adalah Nini Thowong.
Nini Thowong merupakan salah satu permainan tradisional khas Jogja. Dalam bahasa Indonesia Nini berarti nenek-nenek.Permainan Nini Thowong dimainkan dengan menggunakan media sebuah boneka bertopeng yang menggunakan kebaya dan jarik. Cara memainkan Nini Thowong adalah dengan memegangi boneka tersebut di bagian bawahnya. Biasanya, ada empat orang yang memegangi boneka tersebut. Keempat orang tersebut haruslah perempuan yang sudah menikah. Jika belum menikah, perempuan dilarang untuk memegang boneka tersebut.
Permainan Nini Thowong dipercaya sebagai permainan yang sedikit mistis. Kemistisan permainan ini nampak ketika boneka tersebut dimainkan dengan diiringi nyanyian. Sambill diiringi nyanyian seperti Lir-Ilir dan tepuk tangan para pengiring, boneka yang dipercaya sudah diisi oleh roh ini pun seolah-olah bisa menari. Sambil didampingi oleh seorang pawang yang bernama Pairan, boneka yang dipercaya diisi oleh Nini Yulia nampak sesekali bergerak dan ikut menari. Sepintas permainan ini mirip dengan permainan Jelangkung.
“Nini Thowong merupakan permainan perpindahan roh halus. Nini Thowong sendiri merupakan permainan tradisional yang sudah ada sejak jaman dahulu. Biasanya dimainkan saat bulan purnama. Kali ini, Nini Thowong diisi oleh roh dari Ni Yulia yang diambil dari salah satu makam keramat di daerah Pundong Bantul. Bahkan rambut boneka tersebut terbuat dari daun itu diambil langsung dari makan keramat tersebut.Biasanya satu boneka bisa diisi oleh empat roh namun kali ini hanya diisi oleh satu roh saja.” ujar seorang kru Nini Thowong saat memberi penjelasan kepada penonton di atas panggung.
Menurut Pairan, pawang Nini Thowong, Nini Thowong bisa diajak berkomunikasi. Namun komunikasinya tidak berbicara hanya mengangguk maupun geleng saja.