Pawiwahan Ageng: Delapan Wejangan Sultan Kepada GKR. Hayu dan KPH. Notonegoro
Seusai menggelar resepsi Pawiwahan Ageng GKR. Hayu dengan KPH. Notonegoro, Sri Sultan HB X memberi wejangan kepada kedua mempelai. Sri Sultan memberikan wejangan di Gedong Jene, Rabu (23/10) malam.
Sri Sultan HB X memberikan delapan wejangan kepada kedua pengantin. Berikut ini wejangan dari Sri Sultan HB X:
1. Kamu sekarang sudah hidup berkeluarga.Kamu sendiri yang menentukan jalan.Kami (Sri Sultan dan GKR Hemas) cuma bisa berdoa saja semoga kamu bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara.
2. Kehidupan itu ada dinamika suka dan duka. Saya berharap kamu berdua bisa saling mnghormati dan membangun komunikasi yang baik dan saling jujur.
3. Kebahagiaan itu tidak cuma berbicara materi. Nurani untuk berbicara dan menghormati itu dilandasi keikhlasan dan kejujuran. Membangun komunikasi yg baik. Jangan sekali-kali mengedepankan rasa kalah maupun menang. Itu bukan pilihan yang baik.
4. Saling menghargai dan menerima itu merupakan landasan keluarga yang tentrem.
5. Berpegang teguhlah pada janji saat ijab kabul. Karena mempersatukan dua orang yang berbeda karakter,beda pemikiran dan beda cara berbuat itu sulit. Itu cuma kulit.
6. Menikah itu untuk mencapai kebahagiaan. Terus terang dan apa adanya itu kunci berkeluarga. Tidak perlu marah maupun emosional dan itu akan mengganggu pernikahan. Susunlah kata-kata yang baik.
7. Orangtua tidak akan mencampuri apa yang menjadi tugas kamu dalam berkeluarga. Namun jangan lupakan orang tua. Karena orang tua merupakan tempat meminta nasihat saat ada masalah.
8. Semoga KPH Notonegoro setelah ini bisa langsung meneruskan bekerja dan GKR Hayu bisa meneruskan belajar dengan baik. Urusan punya anak mau cepet atau lambat itu urusan kamu.