Home » Jogja Kita » Pawiwahan Ageng: Ditinggal Putrinya, Sultan Merasa Kesepian dan Rindu

Pawiwahan Ageng: Ditinggal Putrinya, Sultan Merasa Kesepian dan Rindu



Sultan mencium pipi GKR. Hayu dalam acara pamitan di Gedong Jene, Rabu (23/10) malam. (Foto: Cahyo PE)

Pernikahan putri sultan yang terakhir sudah dilaksanakan. Setelah ini, GKR.Hayu akan diboyong KPH.Notonegoro ke Amerika untuk tinggal disana. Layaknya orang tua, Sri Sultan HB X yang akan ditinggal anaknya juga merasakan kesepian dan rindu.

“Sebagai orang tua sebetulnya selalu merasakan kesepian dan rindu kepada anak-anaknya,” kata Sultan pada Wartawan, Rabu (23/10) malam.

Menurutnya pada waktu kondisi orang tua sedang sehat dan giat bekerja untuk anaknya, pada saat itulah anak-anak berkumpul dan membutuhkan perhatian orang tua. Namun ketika orang tua mulai tua, anak sudah besar lalu pergi dari rumah untuk ikut suaminya. Padahal saat tua, orang tua butuhkan anak untuk merawat.

“Justru saat itu orang tua membutuhkan pertolongan anaknya. Ini problem orang tua, tapi ya sebagai orang tua hanya bisa bilang kondisi seperti itu,” jelas Sultan.

Selain itu ia sebagai orang tua juga ingin diperhatikan oleh anak-anaknya.
“Sekedar kalau sakit menanyakan sudah minum obat belum, kalau sudah lebih dari 80 tahun dibantu untuk jalan,” lanjut Sultan.

Lebih lanjut ia berpesan jangan sampai dia nantinya dimasukan ke panti Jompo. ”Asal jangan dimasukkan ke rumah jompo saja,” celetuk Sultan.

Facebook Twitter Share on Google+