Home » Berita, Jogja, Nasional » Prabowo Singgung Bocornya 1000 triliun Kekayaan Indonesia dan Sifat Licik Bangsa

Prabowo Singgung Bocornya 1000 triliun Kekayaan Indonesia dan Sifat Licik Bangsa



 

Prabowo Subianto

 

Bocornya kekayaan negara yang mencapai 1000 triliun rupiah menjadi tema sentral pidato Prabowo Subianto saat berpidato dalam acara pembekalan calon legislatif partai Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Yogyakarta, di Grand Pasifik Yogyakarta, Kamis (07/11). Selain itu, Ketua Dewan Pembina Gerindra tersebut juga mengeluhkan sifat licik mayoritas masyarakat Indonesia.

Kekayaan negara Indonesia dinilai Prabowo bocor mencapai 1000 triliun rupiah pada tahun 2013. Dari data yang diolah partai Gerindra, sebesar US$ 50 miliar APBN bocor, US$ 30 miliar dari bocor anggaran negara untuk subsidi energi dan US$ 36 miliar kebocoran pajak. Selain kebocoran kekayaan negara, Prabowo juga mengungkapkan, bantuan sosial di APBN mencapai 120 triliun rupiah. Namun berdasarkan laporan tim partai Gerindra, dari jumlah tersebut lebih dari 50% bansos tidak sampai sasaran.

“Totalnya mencapai 116 miliar dollar atau setara sekitar 1000 triliun, ini kebocoran kekayaan Indonesia. Bisa kita bikin apa jika setiap tahun kita kehilangan sebesar itu, ini harus dihentikan! Dari itu sebanyak itu sekitar 50 sampai 70 trilin tidak sampai ke masyarakat. Kalau hilang 100cc darah 200cc darah, itu mungkin tidak pengaruh. Tapi kalau 3 liter, pasti roboh badan. Ini sama seperi negara kita!” tegas Prabowo.

Selain membicarakan bocornya kekayaan negara, Prabowo juga menyinggung kepribadian masyarakat Indonesia. Menurutnya, mayoritas bangsa Indonesia memiliki sifat yang tidak baik bahkan cenderung licik.

“Kita ini bangsa yang mempunyai sifat licik, senang kalau bisa menipu. Cukup melekat di budaya kita. bahkan bisa dikatakan kalau ada curang berhasil menipu orang lain dan dia lolos dia dalam hatinya tertawa berhasil menipu, iya tidak? Ini yang dikenal orang Jawa ada zaman edan, sekarang kita di zaman edan sekarang ini, yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan. Yang mana hakim, yang mana yang maling sudah tidak bisa dibedakan, kadang-kadang hakim jadi maling,” ujar Prabowo yang disambut gemuruh tepuk tangan ribuan kader Gerindra lainnya.

Facebook Twitter Share on Google+