Home » Olahraga » Protes Surat Keterangan, Kontingen Bola Voli Jatim Mengundurkan Diri

Pomnas XIII

Protes Surat Keterangan, Kontingen Bola Voli Jatim Mengundurkan Diri



Mahfud Irsada pelatih voli Jatim dan Edi Mintarto Wakil Sekretaris BAPOMI saat konferensi pers (foto : Cahyo PE)

Tak sepakat dengan surat keputusan yang dikeluarkan oleh panitia pertandingan bola voli Pekan Olahraga Mahasiswa (Pomnas) 2013, kontingen bola voli Jawa Timur (Jatim) pilih mengundurkan diri. Dalam jumpa pers yang digelar pada Minggu (24/11), Edi Mintarto perwakilan dari kontingen Jatim mempertanyakan isi keputusan dari surat yang diedarkan oleh panitia Pomnas 2013 cabang bola voli. Menurut Edi, surat edaran tersebut berbeda dengan hasil kesepakatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) terakhir yang dilaksanakan pada 22 Oktober 2013 di LPP Convention Center

“Saat saya hadir di rakornas tanggal 22 dan 23 Oktober 2013. Kemarin tidak ada pembahasan kalau pemain yang pernah bermain di Proliga dilarang untuk ikut Pomnas. Dalam Rakornas tersebut hanya membahas status atlet peserta Sea Games 2013 di Myanmar dilarang untuk menjadi peserta Pomnas 2013. Lha kok di surat edaran yang kami terima kok mengatakan bahwa pemain Pomnas yang pernah bermain di Proliga dilarang ikut pertandingan Pomnas,” ujar Edi.

Edi menambahkan bahwa ada yang sedikit aneh dari kasus penetapan hasil Rakornas tersebut. Pasalnya hasil Rakornas baru disahkan pada 23 Oktober 2013 namun dalam website resmi milik panitia di www.pomnasdiy.com dalam tulisan berjudul Pemain yang Tidak Boleh Bertanding di Pomnas 2013 yang diposting pada tanggal 27 September tertulis bahwa pemain yang tidak boleh bermain di Pomnas adalah pemain profesional dari IPL. ISL, Proliga maupun NBL. Postingan tersebut diposting oleh bobtio.

Menanggapi apa yang dimaksud dari isi tulisan di web tersebut, Edi mengaku heran. Edi heran karena sebelum Rakornas (22-23 Oktober 2013) digelar kok sudah ada keterangan di website panitia bahwa tanggal 27 September sudah ada kesepakatan bahwa pemain Proliga tidak boleh ikut cabang pertandingan bola voli.

“Ini aneh, sama sekali ga pernah dibahas kok tahu-tahu ada aturan pemain Proliga dianggap pemain profesional dan tidak boleh ikut Pomnas. Anehnya lagi, data pemain voli putra Jatim yang pernah ikut Proliga cuma ada satu orang saja. Padahal kalo mau jujur ada sembilan pemain voli putra Jatim yang ikut Proliga. Sedangkan pemain putri dianggap ada empat pemain yang ikut Proliga padahal sebenarnya ada 6 orang. Lha kalau dianggap tidak sah bermain diPomnas lalu Jatim main dengan pemain apa? Lha mending kami milih mundur saja daripada tidak ada pemainnya,” tanya Mahfud Irsaya pelatih bola voli Jatim saat jumpa pers.

Mahfud pelatih bola voli tim Jatim yang juga pernah melatih tim voli Indonesia di Sea Games selama tujuh kali ini mengaku bingung dengan keputusan tidak sahnya pemain Jatim. Pasalnya saat entry by name sudah baik-baik saja. Bahkan para pemain sudah dapat ID Card resmi dari panitia. Namun tiba-tiba ID Card yang sudah dibagikan dianggap tidak sah dan akan ditarik oleh panitia.

“Data pemain khan kalo sudah dapet ID Card berarti khan sudah sah dan datanya bener. Kok tiba-tiba mendekati hari pertandingan kok dianggap tidak sah dan akan ditarik gara-gara mereka dianggap pemain Pro Liga. Ini aneh, karena gak ada kesepakatan bahwa pemin Proliga dianggap pemain pro oleh panitia. Tidak pernah sama sekali itu (status pemain Proliga) dalam Rakornas. Mending kami mengundurkan diri sajalah,” ujar Mahfud.

Selain mengundurkan diri dari cabang olahraga voli indoor putra maupun putri, kontingen Jatim juga mengundurkan diri dari cabang sepakbola. Selain itu kontingen Jatim juga memutuskan untuk tidak mengikuti acara pembukaan Pomnas maupun upacara penutupan Pomnas.

Facebook Twitter Share on Google+