#30TahunSlank
Q and A: Ridho dan Abdee Slank
16 tahun sudah Ridho dan Abdee bersama Slank. Bergabung sejak 1997, duo gitaris ini menggantikan konsep satu gitar dan satu kibor dari Pay dan Indra Q. Mereka berdua berhasil menciptakan komposisi unik yang menandai kelahiran Slank setelah beberapa kali bongkar pasang personel.
Mengenai pengubahan musik dan konsep duo gitar, pewarta beritajogja.co.id berkesempatan menanyai mereka sebelum Konser #30TahunSlank di Kridosono. Berikut petikan wawancaranya.
Selama 16 tahun di Slank, gimana trik Ridho dan Abdee ngebagi part gitar di lagu. Siapa yang lebih sering lead?
Abdee: Sebenarnya nggak ada trik khusus. Kita juga ngalir aja. Udah paham masing-masing lah siapa yang ngambil. Kalau di panggung ya kita nggak lihat-lihatan juga, jadi santai aja. Ngebayangin aja jadinya gimana.
Ridho: Misalnya waktu jamming di studio sih ya gitu, udah saling ngerti aja. Spontan aja.
Kaka juga ikut buka suara menyoal duet gitaris ini.
Kaka: Emang mereka ini spontan sih. Tapi ada yang bikin gimana gitu ya, pas jamming gue ngebayanginnya part ini yang ngambil si Ridho, taunya si Abdee yang ngambil. Beda ama bayangan gua.
Soal riff gitar, gimana nyatuin riff dua gitar di Slank? Apalagi Slank masih sering bikin lagu Blues.
Ridho: Nggak ada konsepnya sih, ya bikin simpel aja. Yang penting cocok sama kebutuhan lagu dan aransemennya.
Abdee: Waktu bikin lagu, saya sama Ridho punya yang namanya anti kompak. Sudah punya bayangan masing-masing aja.
Kaka: Keduanya ini nggak ada yang rhytm deh perasaan. Melodi mulu. Biasanya pas latihan ya keduanya spontan. Formula spontan ini susah, benar-benar harus klik.
Soal album baru ini explorasi sound gitarnya gimana?
Abdee: Jujur ya gua sih ngerasa fun bikin album baru ini. Dimensinya lebih luas. Explorasinya juga. Jadi, jangan cuma dengerin satu lagu tapi harus semuanya biar kerasa.
Jawaban tersebut mengakhiri wawancara pewarta beritajogja.co.id pada Ridho dan Abdee. Keduanya kemudian mengikuti sesi foto jumpa pers Konser #30TahunSlank.