Home » Berita, Jogja » Kumpulkan Sejuta Cap Tangan, Pemuda Jogja Lawan Korupsi

Jogja

Kumpulkan Sejuta Cap Tangan, Pemuda Jogja Lawan Korupsi



Aksi pengumpulan tanda tangan dan cap tangan sebagai simbol perlawanan korupsi oleh pemuda Jogja, kamis (5/12) siang. (Foto: Kresna)

Menyambut hari anti korupsi yang jatuh pada tanggal 9 desember mendatang, GPMK (Gerakan Pemuda Melawan Korupsi) berkonsolidasi dan mengumpulkan cap tangan sebagai simbol perlawanan korupsi di depan Gedung Multi Purpose UIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta, Kamis (5/12).

Menurut ketua GPMK Jogjakarta, Muhamad Abdulholiq, aksi tersebut mengisyarakatkan perlawanan anak muda terhadap budaya korupsi di Indonesia. Sebab, korupsi sudah mengakar di Indonesia. Dari data yang diperolehnya, indonesia kini menempati peringkat ke-lima negara terkorupsi di dunia dan peringkat pertama di asia-afrika.

“Kami gelisah dengan kondisi negara kita ini, wujud kegelisahan ini yang kami wujudkan dengan aksi kecil namun memiliki efek yang besar,” jelas Abdulholiq saat ditemui di lokasi aksi seribu cap tangan.

Selain melakukan pengumpulan di UIN Sunan Kalijaga, rencananya mereka juga akan menggalang dukungan dari sekolah-sekolah dan beberapa perguruan tinggi dalam waktu dekat ini.Gerakan ini menurut Abduholiq tidak hanya dilakukan di Jogja saja. Wilayah lain seperti di jakarta juga dilakukan gerakan serupa dalam menyambut hari anti korupsi sedunia.

Ia menuturkan puncak aksi gerakan pengumpulan cap tangan nanti akan dilakukan aksi di DPRD Jogjakarta menuju titik nol pada tanggal 9 desember dan bakti sosial berupa pengumpulan uang untuk membantu masyarakat miskin yang menjadi korban korupsi.

“Nantinya kami akan turun ke jalan melakukan aksi damai dan bakti sosial untuk membantu masyarakat miskin yang semakin tertindas karena korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab,” tegasnya.

Untuk menguatkan gerakan pemuda melawan korupsi Abdulholiq mengajak segenap elemen masyarakat untuk bergabung bersama melakukan gerakan sosial melawan korupsi. Dia berharap partisipasi masyarakat, mahasiswa dan pelajar untuk turut ambil bagian dalam aksi tersebut karena sesungguhnya semua warga negara di Indonesia merupakan korban korupsi.

“Kita semua korban korupsi, jadi kita harus lawan korupsi bersama,” imbau Abdulholiq.

Facebook Twitter Share on Google+