Tekno
‘MataMassa’ Awasi Pemilu
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta bersama sejumlah lembaga meluncurkan aplikasi pengawasan pemilu berbasis teknologi telepon pintar. Aplikasi yang dapat digunakan pada telepon genggam berbasis android, IoS, dan Blackberry diklaim sebagai pertama di Indonesia dalam pengawasan proses pemilu secara cepat dan efektif. Dengan menggunakan aplikasi ini, pemantau bisa merekam pelanggaran dan melaporkannya.
AJI Jakarta meluncurkan program ini sebagai upaya untuk menjaga berjalannya proses demkorasi melalui pemilu. “Salah satu elemen yang menjamin pemilu berjalan baik adalah masyarakat luas, “ kata Anita Rachman, petugas program MataMassa dan aktivis AJI dalam acara Pilar Demokrasi di KBR68H.
Selain itu, AJI merasa perlu melibatkan masyarakat untuk memperluas pengawasan pemilu. “AJI tahu media tidak bisa bekerja sendiri dan mesti melibatkan publik luas,” ujar perempuan berkacamata tersebut. Penggunaan telepon pintar sebagai piranti pengawas diharapkan mampu menggaet keterlibatan kaum muda yang akrab dengan piranti itu.
Pemasangan dan penggunaan program MataMassa cukup mudah. “Sejak akhir November sudah bisa diunduh. Gratis tidak dipungut biaya. Dalam bulan ini sampai pertengahan Desember saya harap semua sudah bisa di IOS dan Blackberry, tuturnya. Anita mengatakan ada panduan jelas soal penggunaan program ketika mengunduh aplikasi ini.
Badan Pengawas Pemilu mengaku merasa terbantu dengan program pengawasan pemilu missal tersebut. Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak mengatakan MataMassa muncul pada saat yang tepat. “
Ini sesuatu yang sangat penting terutama mengingat partisipasi pemilih menurun. Pemilu yang demokratis bisa kita katakan demokratais bila masyarakat berpartisipasi dalam seluruh proses,” ujarnya. Ia menambahkan, semakin banyak orang yang terlibat dalam pemilu akan meningkatkan mutu pesta demokrasi itu. Pasalnya, semakin banyak orang yang memantau akan memperkecil peluang untuk berbuat curang.
Sistem aplikasi MataMassa juga sudah mengantisipasi untuk memastikan suatu laporan dugaan pelanggaran pemilu ini bisa objektif. Anita Rachman, petugas proyek MataMassa, mengatakan, ada tim verifikasi untuk memeriksa apakah laporan itu benar-benar terjadi. Sebelum tim verifikasi itu terjun, program MataMassa akan memastikan lokasi kejadian yang dilaporkan itu sesuai dengan lokasi pengiriman.
“Bisa dilaporkan, kelengkapan alamat pelapor, di jalan apa di daerah mana. Sistem sudah bisa membaca apakah betul laporan itu dikirim di Jakarta Timur contohnya,” ungkapnya. Meskipun menjadi pelapor, AJI Jakarta menjamin keamanan pengawas pemilu tersebut dengan merahasiakan narasumber. AJI Jakarta bahkan mengaku sudah bekerjasama dengan Lembaga Bantuan Hukum Pers dan LBH Jakarta untuk itu.
Badan Pengawas Pemilu juga menjanjikan akan menindaklanjuti laporan dari pengguna MataMassa. Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak memastikan pengguna MataMassa berhak untuk melaporkan kecurangan pemilu seperti diatur dalam Undang-undang. Bawaslu juga mengakui pengguna MataMassa sebagai pengawaspemilu dan akan menurunkan aparat untuk memeriksa laporan itu. Untuk mempermudah tindak lanjut laporan MataMassa, Bawaslu dan AJI Jakarta bahkan berencana untuk membuat nota kesepahaman.
Bawaslu juga menyarankan pada masyarakat yang tidak terlalu khawatir soal pengertian pelanggaran pemilu. Nelson meminta masyarakat untuk melaporkan jika merasa suatu peristiwa merupakan pelanggaran pemilu. Tim Bawaslu akan memastikan apakah masuk kriteria pelanggaran dan jenis pelanggaran. Bahkan jika seseorang enggan menjadi pelapor, ia bisa sekedar memberikan informasi agar petugas Bawaslu memastikan dan menjadikannya temuan pemilu.
Program MataMassa bahkan diharapkan dapat lebih berkembang. Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak berharap pengguna MataMassa juga bisa memantau penghitungan suara. “Paling penting adalah penghitungan suara di TPS. Kalau mereka bisa juga sampaikan hasil, akan sangat menolong,” tuturnya. Petugas proyek MataMassa Anita Rachman menambahkan, penggunaan ini juga masih terbatas di Jabodetabek. Setelah pemilu 2014, AJI Jakarta akan melakukan evaluasi. Dengan evaluasi itu, diharapkan MataMassa dapat mengalami perbaikan-perbaikan dan diterapkan untuk mengawasi pemilu di seluruh Indonesia.
Artikel ini sebelumnya disiarkan pada program Pilar Demokrasi KBR68H. Simak siarannya setiap Senin, pukul 20.00-21.00 WIB di 89,2 FM Green Radio