Home » Berita, Jogja » Demo ARI di Jogja Nyaris Ricuh

Jogja

Demo ARI di Jogja Nyaris Ricuh



 

Demo ARI menuntut pembubaran dan penarikan diri Indonesia dari WTO, Jumat (6/12) di Titik Nol Kilometer. (Foto: Cahyo PE)

Puluhan mahasiswa yang menggabungkan diri ke dalam Aliansi Rakyat Indonesia (ARI) menggelar aksi menuntut keluarnya Indonesia dari World Trade Organization (WTO) dan menuntut dibubarkannya WTO, Jumat (6/12) sore. Dalam aksinya, massa ARI sempat bersitegang dengan aparat kepolisian yang tengah berjaga di Titik Nol Kilometer.

Ketegangan dipicu oleh massa ARI ingin menutup perempatan Titik Nol Kilometer dan coba ditahan oleh pihak kepolisian. Setelahnya sempat terjadi aksi dorong antara massa ARI dengan polisi. Kondisi mulai mereda setelah Koordinator Aksi berhasil menenangkan massa.

Setelah kondisi mulai terkendali, massa ARI melanjutkan aksi dengan orasi politik. Dalam orasinya, ARI menentang keras keanggotaan Indonesia di WTO. Menurut Wahid koordinator lapangan ARI mengatakan bahwa selama 18 tahun WTO berdiri (1995-2013), sama sekali tidak berguna bagi rakyat Indonesia. WTO lebih menguntungkan bagi negara-negara yang berada di bawah kendali Amerika Serikat.

“WTO lebih menguntungkan negara seperti Amerika. WTO dibangun dengan landasan semangat Neo Liberal. WTO hanya menyengsarakan rakyat Indonesia,” ujar Wahid.

Dalam aksi tersebut ARI mengeluarkan sembilan tuntutan yaitu: bubarkan WTO, Indonesia harus keluar dari WTO, terapkan ekonomi kerakyatan, wujudkan kedaulatan pangan, bangun ekonomi yang mandiri dan kuat, wujudkan pendidikan gratis, tolak import asing, bangun perdagangan yang adil dan demokratis, dan terakhir adalah bebaskan aktivis yang ditahan saat aksi menolak WTO di Indonesia

ARI mengawali aksinya dengan menggelar long march dari Taman Parkir Abu Bakar Ali menuju Titik Nol Kilometer. Saat long march, massa ARI sempat berhenti sejenak di DPRD Provinsi Jogjakarta dan di Kompleks Kantor Pemda Jogjakarta untuk berorasi.

Puluhan massa ARI ini sempat melakukan sweeping terhadap ruangan anggota DPRD yang kebetulan waktu itu sedang kosong. Namun aksi sweeping ini tak berlangsung lama. Setelahnya massa ARI menuju komplek kantor Gubernur yang kemudian dilanjut menuju Titik Nol Kilometer.

Facebook Twitter Share on Google+