Hari Anti Korupsi
100 Meter Cap Tangan Anti Korupsi Digelar di Malioboro
Memperingati Hari Anti Korupsi yang jatuh pada tanggal 9 Desember, GPMK (Gerakan Pemuda Melawan Korupsi) menggelar kain putih sepanjang seratus meter yang sudah dibubuhi cap tangan sebagai simbolisasi dukungan terhadap gerakan anti korupsi di Indonesia, senin (9/12).
Sebelumnya, GPMK sudah melakukan pengumpulan cap tangan dari berbagai kampus dan beberapa sekolah di Jogjakarta.Menurut ketua GPMK Jogjakarta, Muhamad Abdulholiq aksi ini mengisyarakat perlawanan anak muda terhadap budaya korupsi di Indonesia. Dari data yang diperolehnya, indonesia kini menempati peringkat ke-lima negara terkorupsi di dunia dan peringkat pertama di asia-afrika.
“Kami gelisah dengan kondisi negara kita ini, wujud kegelisahan ini yang kami wujudkan dengan aksi kecil namun memiliki efek yang besar,” jelas Abdulholiq.
Selain melakukan menggelar cap tangan, mereka juga mengumpulkan sumbangan lewat celengan yang diedarkan di Malioboro. Hasil dari pengumpulan sumbangan tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu masyarakat miskin yang menjadi imbas dari korupsi yang dilakukan para pejabat.
“Kami ingin melakukan aksi nyata tidak hanya sekedar cap tangan saja, tapi memberikan bantuan lewat pengumpulan sumbangan untuk orang-orang miskin dan yang dimiskinkan oleh perilaku korupsi,” papar Abdulholiq.
Aksi yang dilakukan oleh Abdulholiq dkk. ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Hal tersebut terlihat dari banyaknya jumlah cap tangan yang memenuhi kain sepanjang 100 meter. Selain itu sejumlah pengguna jalan juga ikut berpartisipasi memberikan cap tangan dan sumbangan.
Bagus, seorang pengguna jalan di malioboro salah satunya. Dia tergerak untuk memberikan dukungan berupa cap tangan dan sumbangan dalam aksi peringatan hari anti korupsi. Ia menilai kondisi korupsi di indonesia yang sudah sangat parah dan melibatkan banyak pejabat dan wakil rayat harus dihentikan.
“Kalau bisa bantu dengan dukungan cap tangan kan nggak susah, lihat aja di tv, banyak kasus korupsi yang melibatkan pejabat, kalau kayak gini rakyat juga yang susah,” ujar bagus.