Home » Film, Hiburan » Festival Film Dokumenter 2013 di Jogjakarta Resmi Dibuka

Film

Festival Film Dokumenter 2013 di Jogjakarta Resmi Dibuka



Dokumen @FFDJogja

Kompetisi film dokumeter tahunan atau yang lebih kita kenal dengan Festival Film Dokumenter (FFD) 2013 kembali digelar di Jogja mulai tanggal 9 s/d 14 Desember 2013. Ajang yang telah memasuki tahun penyelenggaraannya yang ke-12 ini dibuka di Societed, Taman Budaya Yogyakarta, Senin (9/12) malam.

Tajuk utama yang diusung dalam FFD XII kali ini ialah No Bond, No Boundaries. Selama ini manusia dihadapkan pada patron-patron identitas seperti kesamaan RAS, wilayah, serta nasib yang sepenanggungan. Namun, seiring dengan perkembangan ide atau pun pemikiran, migrasi serta perkembangan teknologi dan media dengan sendirinya telah membuat patron-patron tadi runtuh. Hal ini sejalan dengan semangat globalisme yang telah menciptakan sebuah arus kebudayaan baru.

“FFD menawarkan perspektif sebagai cermin untuk berefleksi sejauh mana batas-batas dan ikatan dilebur, dan sejauh mana ikatan dan batas baru ini diciptakan.” Ujar Direktur FDD Fransiskus Apriwan dalam sambutannya sebagai pembukaan rangkaian acara.

Sejumlah film yang ditampilkan merupakan finalis dari kategori film panjang, kategori film pendek, dan kategori film pelajar. Diantaranya adalah Di Balik Frekuensi arahan sutradara Ucu Agustin pada kategori film panjang.

Sebagai ajang film dokumenter tertua di Asia Tenggara, FFD XII diharapkan dapat menjadi ruang guna mengapresiasi karya film dokumenter. Selain itu ajang ini juga disediakan untuk memfasilitasi movie maker dan para penonton untuk saling bertukar pikiran. Untuk itu selain pemutaran film diadakan juga sesi diskusi dengan berbagai tema diantaranya Dokumenter Hibrida, Dokumenter Interaktif dan lain sebagainya. Selain itu terdapat juga program SEA Doc yang mengangkat dinamika yang terjadi di Myanmar pasca Junta Militer merenggangkan kekuasaannya pada tahun 2011 silam.

Sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, FFD yang biasanya bisa langsung diikuti atau ditonton oleh siapa pun yang ingin menghadirinya kini harus melalui mekanisme pemesanan tiket terlebih dahulu.

“Ini sekedar untuk mendata dari kalangan mana-mana saja penonton kita berasal,” papar Apriwan.

Tiket sendiri dapat diperoleh dengan mendatangi langsung lokasi atau mengakses tiket secara on line melalui situs http://www.ffd.or.id. Jangan khawatir meskipun menggunakan tiket, tidak akan ada biaya sepeser pun yang akan dipungut untuk menghadiri acara ini.

Dalam pembukaan ini juga diputar sebuah film dokumenter yang berjudul I Am Breathing yang mengisahkan tentang hari-hari seorang penderita gangguan motorik dalam menjalani perannya sebagai kepala rumah tangga.

Facebook Twitter Share on Google+