Olahraga
Wawancara Khusus: Indra Sjafri
Timnas U-19 tengah mempersiapkan diri menghadapi turnamen AFC U-19. Persiapan dimulai di Malang, dan kemudian dilanjutkan di Jogjakarta, 8 Januari 2014 mendatang. Di tengah-tengah kesibukan, pelatih timnas U-19. Indra Sjafri, menyempatkan diri berkomunikasi mengenai persiapan dan keadaan selama latihan di Malang.
Berikut ini adalah wawancara dengan pelatih asal Sumatera Barat tersebut yang dilakukan beritajogja.co.id bersama komunitas Teng2 Crit, dan pengamat sepak bola Zen RS, Senin (9/12) malam via telepon. Dalam kesempatan tersebut, Zen menanyai Indra Sjafri tentang persiapan timnas U-19 hingga masalah pembinaan sepak bola di PSSI. Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana persiapan di Malang Coach?
Persiapan baik dan lancar. Kita program meningkatkan fisik pemain dari tanggal 9 November sampai sekarang. Tanggal 8 Januari 2014 kita lanjut latihan di Jogjakarta.
Selama latihan dan seleksi, anak-anak gimana? Sudah ada yang dipulangkan?
Dari 39 pemain sudah ada dua yang saya pulangkan. Mereka nggak mampu menghadapi latihan sesuai standar kita. Nggak ada toleransi, kalau nggak bisa ngikutin ya sudah. Saya cuma butuh 23 pemain.
Banyak pemain baru bergabung bersama tim U-19 dalam seleksi. Coach melihat ada kesenjangan nggak antar pemain baru dan lama? Dan ketika memburu pemain tersebut yakin tidak ada yang terlewat?
Para pemain baru ini nggak ada kesenjangan yang terlalu jauh.Mereka pasti bisa ngejar. Nanti di Jogja kita lihat bagaimana mereka soal taktik dan sebagainya. Soal pemain, saya sudah berkeliling 43 kota dan nggak ada lagi pemain bagus.
Bagaimana memahamkan taktik kepada pemain yang hanya bermodal bakat alam coach?
Mereka sudah tahu kok. Kayak Yabes misalnya, dia sudah tahu taktik melewati pemain. Jadi jangan khawatir lah.
Apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah kejenuhan?
Menanggulangi masalah kejenuhan, kita ketawa-ketawa di sini. Kita latihan sambil ketawa-ketawa. Saya bebaskan aja mereka keluar dengan orang tua atau pacar mereka.
Apa yang harus dilakukan PSSI untuk meningkatkan perkembangan pemain muda? Apakah Diklat kerjasama dengan Dinas Pendidikan kemarin sudah berhasil?
Diklat belum maksimal. Harus ditingkatkan. PSSI juga harus menggarap perkembangan pemain muda lebih serius. Perbanyak SSB dan bikin lapangan bola yang bagus.
Kalau pelatih, apa perlu kita kirim magang ke luar negeri untuk belajar?
Ngapain harus ke luar negeri. Di Indonesia tuh banyak pelatih dan pemain luar negeri ecek-ecek. Sudah ah, jangan mau dibodohi sama orang asing. Jangan takut. Gimana timnas mau kuat kalau diisi pemain asing. Sama Malaysia aja takut.
Berarti setuju kalau liga Indonesia tanpa pemain asing?
Sangat setuju. Banyak pemain asing yang ecek-ecek. Gitu aja takut.
Tadi nonton U-23 berhadapa dengan Kamboja coach? Gimana penampilan mereka?
Saya selalu nonton. Kalau soal itu, saya nggak bisa mengomentari penampilan tim lain.
Lebih asyik nonton U-19 kan sebenarnya coach?
Ya iyalah, lebih asyik U-19.