Home » Interaksi » Mengenang Jaime Sandoval

Interaksi

Mengenang Jaime Sandoval



dok.kr

Jaime Sandoval begitu nama populernya. Tidak sedikit orang yang menyebutnya “Jimi” mungkin karena terasa asing dengan cengkok pengucapan “Jaime”. Pria asal Chili ini mendarat di Jogjakarta sebagai pesepakbola. Dia mencari peruntungan di Indonesia mengikuti jejak para pemain bola asal negaranya sebut saja Rodrigo Araya, Cladio Vijan, atau Juan Rubio.

Murah senyum namun tangguh di lini belakang begitulah penggambaran sosok Sandoval. Karier di Liga Indonesia dengan seragam biru, PSIM Jogjakarta. Sepertinya tidak masalah bagi dia yang sudah menempuh perjalanan selama kurang lebih 36 jam dari Chili menuju Indonesia untuk bermain di kompetisi kasta kedua.

Sandoval bisa dikatakan sebagai guru yang baik bagi Joni Sukirto dan Abda Ali sewaktu muda. Pasti banyak ilmu-ilmu yang ditransfer dari suami Paula ini. Jika melihat karir Sandoval selama membela PSIM, satu gelar juara Divisi 1 Liga Pertamina sekaligus mengantar PSIM promosi ke kasta tertinggi sepakbola adalah torehan prestasi terbaiknya. Bayangkan, semenjak terdegradasi pada kompetisi Liga Indonesia 1999/2000 pamor PSIM meredup.

Kembali ke Sandoval, dia akhirnya pulang ke Chili setelah menyelesaikan kompetisi Liga Indonesia 2007/2008. Kepulangannya disebabkan aturan PSSI yang melarang pemain asing bermain selama lima tahun berturut-turut. Pulanglah Sandoval, kala itu PSIM memang tidak menggunakan pemain asing untuk berkompetisi di Liga Indonesia.

Saya membayangkan Sandoval, palang pintu PSIM selama 2003-2007 datang lagi ke Jogja. Entah apa jadinya, mungkin akan banyak orang-orang yang ingin bertemu dengannya. Bila boleh berlebihan, saya membayangkan Sandoval datang seperti bintang Timnas Argentina, Maradona. Kedatangannya dengan sejumlah agenda seperti gala dinner (mungkin bisa dibuat lebih sederhana yaitu makan bersama), coaching clinic, jumpa fans, lalu mengenang sepenggal perjalanan sepakbolanya di Jogja.

Sandoval legiun asing yang memiliki tempat dihati suporter PSIM. Seperti ungkapan populer “Kalau sudah ke Jogja pasti akan kembali lagi”. Semoga ungkapan itu benar adanya dan Sandoval menginjakkan kembali kakinya di Jogja.

Dimaz Maulana, pengelola akun pengarsipan sepakbola @BAWAHSKOR

Facebook Twitter Share on Google+