Home » Berita, Jogja » Wabup Sleman Imbau Warga Waspada Letusan Freatik Merapi

Jogja Siaga Bencana

Wabup Sleman Imbau Warga Waspada Letusan Freatik Merapi



Dokumen Istimewa

Hingga Selasa, (24/12) curah hujan di Jogja masih tetap tinggi. Hal ini, memungkinkan kembali meletusnya merapi secara freatik. Sebab, menurut penelitian Kelompok Studi Kawasan Merapi (KSKM), curah hujan yang tinggi memengaruhi penyerapan di kawah sisi tenggara paska letusan merapi 2010. Kemungkinan tersebut membuat Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu mengimbau pada warga sekitaran merapi agar mewaspadai letusan freatik.

“Saya harap warga tetap tenang namun waspada dan siaga. Warga juga harus menjaga kondisi tubuh agar tidak sakit. Cuaca sedang tak menentu soalnya, ” imbaunya.

Letusan Freatik sendiri adalah erupsi yang terjadi dari dalam lapisan litosfer karena meningkatnya uap air. Tipe letusan ini mulai terjadi setelah letusan pada 2010. Menurut KSKM, letusan tersebut meninggalkan kawah besar yang robek di sisi tenggaranya.

Curah hujan yang tinggi memengaruhi penyerapan di sisi tenggara. Air yang terserap kemudian terpanaskan oleh magma, baik magma segar maupun tua, tanpa harus bersentuhan secara langsung. Pemanasan hebat (pada rentang suhu antara 500 hingga 1.170 derajat Celcius) menyebabkan penguapan brutal yang membentuk uap bertekanan tinggi.

 

Facebook Twitter Share on Google+