Gusti Joyo Wafat
Gusti Joyo, Narpo Cundoko Sri Sultan HB IX
Dari 15 putera Sri Sultan Hamengkubuwono IX barangkali hanya GBPH Joyokusumo (Gusti Joyo) yang paham betul tentang sejarah Kraton Jogjakarta. Barangkali, dia juga yang paling mengerti makna filosofis upacara, budaya, dan bangunan Kraton.
Sebagai Narpo Cundoko, atau ajudan Sultan HB IX semasa bertahta, Gusti Joyo pasti paham betul tentang esensi kabudayan dan bangunan Kraton. Sebab, sebagai ajudan, dirinya selalu menemani Sultan dalam melakukan upacara atau kegiatan lainnya di Kraton. Dari sanalah pemahaman akan sejarah dan seluk-beluk Kraton lahir.
Ketahuannya tentang semua hal di Kraton membuatnya ditugaskan mencari dua pranata klasik Kraton. Yang pertama adalah pranata pengangkatan putra mahkota. Kedua, ia diminta ke Jakarta mencari pranata prosesi pernikahan dan pangeran. Tak ada pangeran di Kraton yang dipercaya Sultan selain Gusti Joyo. Pemahamannya tentang seluk beluk Kraton mungkin jadi pertimbangan Sultan. Pranata yang pertama gagal didapatkan, sedangkan pranata pernikahan dan pangeran sukses ia antarkan ke hadapan Sultan.
Sebagai sejarawan ia tak henti-hentinya mengingatkan pada warga Jogja agar tak lupa pada sejarah. Ia pernah mengingatkan tentang ketauladanan Sri Sultan agar ditiru masyarakat. Waktu kisuh kasus Keistimewaan dan gelar Khalifatullah Sultan, ia turun tangan. Kekhalifahan Jawi, katanya, tak seperti di Arab yang sudah terpengaruh barat,
“Kekhilafahan Jawi ini, akan selalu berpedoman pada piwulang agung, baik yang tercatat dalam ratusan manuskrip yang masih tersimpan rapi maupun keteladanan tingkah laku para pendahulu Kerajaan Mataram,” jelasnya.
Gusti Joyo juga dikenal dekat dengan para abdi dalem. Selain menjabat Narpo Cundoko, anak dari Sultan HB IX dan KRAy Windyaningrum ini juga diberi tanggung jawab sebagai Kawedanan Hageng Panitra Pura. Tugasnya adalah mengurusi kesejahteraan abdi dalem.
Hari ini, 31 Desember 2013 seluruh keluarga Kraton beserta abdi dalem kehilangan sosok sejarawan tersebut. Gusti Joyo wafat di Jakarta setelah bertarung habis-habisan dengan penyakit yang dideritanya sejak lama. Selamat jalan Gusti..