Home » Berita, Jogja » Sosiolog: Masyarakat Kekinian Lebih Nyaman dengan Komunitas Virtual

Sosial

Sosiolog: Masyarakat Kekinian Lebih Nyaman dengan Komunitas Virtual



 

Dokumen 123rf

Masyarakat tiap zaman, kata Raymond Williams, memiliki kebudayaan masing-masing. Kebudayaan tersebut menjadi cara pandang masyarakat dalam periode atau waktu di mana mereka hidup.

Salah satu contoh wacana Raymond dalam realitas kekinian adalah budaya internet. Media jejaring satu contoh produk budaya yang melahirkan banyak komunitas virtual. Makin menjamurnya komunitas virtual dalam media jejaring sosial menggeser pola komunikasi sosial dalam dunia nyata.

“Masyarakat kekinian memang enggan untuk bergabung dalam komunitas yang melibatkan face to face relathionship. Soalnya mungkin tidak terlalu menguntungkan buat mereka,” kata Fina Itriyati, Sosiolog UGM, membenarkan pergeseran komunikasi tersebut.

Contoh konkrit, komunitas virtual yang berfokus pada sedekah. Bagi masyarakat yang tergabung dalam komunitas tersebut tinggal mengirimkan sejumlah uaang ke rekening yang selanjutnya akan disalurkan ke masyarakat yang kekurangan. Hal itu, menurut Fina, salah satu contoh zona nyaman bagi masyarakat kekinian.

“Sebabnya, orang dalam komunitas virtual tetap bisa eksis tanpa melibatkan privasinya. Itu simbol saja. Mereka bisa join atau out sesuka hati setelah keinginannya terpenuhi,” katanya pada beritajogja.co.id.

Facebook Twitter Share on Google+