Buya Syafii Maarif: Indonesia Tak Punya Sosok Pemimpin Ideal

Dampak kepemimpinan Soeharto saat rezim Orde Baru masih dirasakan hingga kini. Salah satunya adalah tidak adanya sosok pemimpin ideal untuk Indonesia. Syafii Maarif, guru besar UNY sekaligus tokoh Muhammadiyah mengatakan bahwa Soeharto memarking komunitas atau partai yang memungkinkan lahirnya sosok pemimpin yang melebihi dirinya.

“Ketika Habibie membuka keran demokrasi pada 1999, semuanya kaget. Tidak siap dengan demokrasi. Selama 32 tahun, marking Soeharto tidak memberikan partai atau komunitas melahirkan orang-orang yang pantas untuk memimpin Indonesia. Bahkan hingga sekarang,” tuturnya ketika ditemui di kantor Suara Muhammadiyah, Kamis (16/1) malam.

Ketidaksiapan partai politik hingga masyarakat juga bisa dilihat dari bagaimana mereka merespon demokrasi. Meski bebas mengeluarkan pendapat, kebebasan ini tak terkontrol. Hal tersebut menurut Buya adalah contoh kegagalan pengaplikasian demokrasi di Indonesia.

“Sudah tak ada lagi sistem yang paling bagus selain demokrasi. Sayangnya di Indonesia gagal,” pungkasnya.