Politik
Tandingi Black Campaign, KPK Bikin Kampaye Putih
KPK berencana menggalang Kampanye Putih bagi calon legislatif jelang pemilu 2014 ini. Anggota KPK Adnan Pandupraja mengatakan, kampanye ini akan melibatkan caleg-caleg yang selama ini kooperatif dalam menjalan prosedur aturan pemilu terutama pelaporan kekayaan.
Kampanye ini akan dipublikasikan kepada para pemilih dan tidak mengurangi arti inidependen KPK. Pasalnya KPK mengkampanye caleg tersebut seuai fakta kejujuran yang mereka tampilkan.
Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja mengatakan, ide awalnya berasal dari LSM anti korupsi yang pernah melaporkan caleg yang melakukan kampanye hitam ke kepolisian. Akan tetapi, tak ada kelanjutannya sampai sekarang. “Jadi kemudian muncul konsepnya white campagne bukan black campaign,” ungkapnya.
Tahun lalu, partai politik gaduh mencari calon mereka untuk ditempatkan di kursi wakil rakyat. Saat itu, mereka sempat berkonsultasi dengan kepada KPK bagaimana cara menghasilkan caleg berkualitas yang berkomitmen memberantas korupsi. Dari sini juga gagasan tentang Kampanye Putih berawal.
Kata Pandu, untuk memiliki caleg berkualitas mereka harus melewati tes integritas seperti yang dilakukan lembaganya merekrut karyawan. Tapi saat itu juga tak ada satu parpol yang mau mengikutinya. “Bahkan yang incumbent, ikut tes integritas, jangan-jangan nggak lulus juga. Mereka sudah pesimistis duluan tak lulus tes. Jadi tes itu dilaksanakan oleh lembaga eksternal. Ahli. Sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara akademis,” katanya.
Kampanye Putih akan diselenggarakan buat caleg-caleg tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota. Kata Pandu, nantinya KPK akan mengambil peran sebagai penyelenggara sementara pelaksanaannya dilakukan oleh LSM anti-korupsi dan kelompok mahasiswa. “Jadi, konsepnya, caleg itu harus siap mundur. Misalnya, kalau tak melaporkan harta kekayaannya, soal perpajakannya, soal visi dan misinya, rencana kerjanya jika terpilih. Dia harus siap mundur kalau tak melaksanakannya,” katanya.