Kampus
Mahasiswa UNY Bikin “Pelet” Dari Usus Ayam
Dwi Prihastuti, Desiana Nur Fajari, dan Miftahudin Nur Ihsan dari Fakultas MIPA UNY berhasil membuat pelet USO dari usus duabelas jari. Penemuan ini merupakan alternatif dalam penyediaan sumber pakan lele. Selain itu juga untuk mengurangi dampak buruk pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah usus dua belas jari. “Selama ini pemanfaatan usus dua belas jari untuk pakan ikan dilakukan secara langsung. Namun, hal ini kurang sehat karena dapat menurunkan kualitas dari air kolam.” jelas Ketua Tim, Dwi Prihastuti.
Dwi menambahkan bahwa bisnis pakan lele di Jogjakarta punya prospek yang bagus. Bahkan menurut data Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) kebutuhan pakan ikan mencapai 100 ribu ton setiap bulan. Tingginya kebutuhan pakan lele membuat harga di pasaran melambung tinggi. Penemuab ini, katanya, jadi alternatif untuk membantu pengusaha menegah pakan agar tidak gulung tikar.
“Melambungnya harga Ini mengancam keberlanjutan usaha para pembudidaya lele,” katanya.
Proses pembuatan pelet ISO ini cukup mudah dan murah. Adapun bahan dasar yang diperlukan adalah usus 12 jari, tepung terigu, tepung jagung, cangkang telur, ekstrak kangkung, dedak halus, dan minyak ikan. Semua bahan dicampurkan lalu diblender sampai halus. Tambahkan air panas 1,25 kali berat bahan baku dan aduk di atas api kecil. Pengadukan adonan dilakukan sampai terjadi perubahan warna. Setelah itu masukkan tepung kanji dengan perbandingan 1/3 dari bahan aduk terus sampai adonan mengental.
“Bahan baku yang telah dingin dicetak dengan penggiling mie dan akan diperoleh bentuk batangan-batangan. Batangan basah dipotong-potong sepanjang tiga cm atau menurut selera. Pelet basah yang telah dipotong-potong dijemur sampai kadar airnya 10-20%. Setelah itu dilakukan pengeringan. Pengeringan dapat juga memakai oven. Pengeringan dihentikan apabila pelet kering, keras, dan mudah patah,” papar Ihsan.