Kota Jogja
Sultan HB X Boyong Museum Sandi ke Kotabaru
Di rubrik Berita, Jogja
Museum Sandi Negara yang sebelumnya berada di Jalan Kolonel Sugiono 24dipindahkan ke lokasi baru yang berada di Jalan Faridan Muridan Noto no 21, Kotabaru. Pemindahan Museum Sandi Negara ini ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Gubernur DIJ, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dan Kepala Sandi Negara, Mayjen Djoko Setiadi, Rabu (29/1) pagi.
Dalam sambutan acara “boyongan” Museum Sandi Negara ini Sri Sultan HB X mengatakan bahwa Museum Sandi Negara ini semakin mengukuhkan Jogjakarta sebagai kota perjuangan. Hal ini tak lepas dari peran kawasan Kotabaru sebagai salah satu lokasi pertama kalinya penggunaan sandi digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan NKRI.
Sultan HB X juga berpendapat bahwa persandian negara memegang peranan yang cukup vital dalam menjaga keamanan negara. Oleh karena itu peranana Museum Sandi Negara ini sangat penting untuk mengenalkan masyarakat terhadap peran lembaga sandi.
“Selama ini pengamanan rahasia negara menghadapi banyak tantangan dengan penyadapan informasi rahasia negara. Persandian masa depan RI harus antisipatif terhadap ancaman dan tantangan. Selain itu juga responsif terhadap pelayanan informasi pada masyaraka,” katanya.
Sultan berharap penggunaan museum ini mampu menambah pengetahuan di dunia pendidikan tentang persandian yang selama ini belum banyak dikenal masyarakat. Bukan hanya peralatan modern saja yang menentukan kemenangan dalam peran informasi, tambahnya, namun juga dukungan SDM yang profesional.
Pemindahan Museum Sandi Negara dari lokasi sebelumnya ke lokasi yang baru dikarenakan keterbatasan area pengembangan museum.Museum Sandi Negara sebelumnya menjadi satu dengan Museum Perjuangan Negara. Museum Sandi tersebut diresmikan pada 29 Juli 2008 oleh Sri Sultan HB X selaku Gubernur Jogjakarta dan Kepala Sandi Negara ketika itu Mayjen. TNI Nachrowi Ramli. Sedangkan lokasi museum yang baru, sebelumnya merupakan Gedung Arsip Daerah.