Home » Berita, Jogja » Peneliti: Jogja Itu Seperti Kasur Tua

Budaya

Peneliti: Jogja Itu Seperti Kasur Tua



Tugu Tahun 1901 (Dokumen Tamam Mulahela)

“Sebelum Rendra hijrah ke Jakarta, ia pernah menyebut Jogja sebagai kasur tua. Entah apa maksudnya, tapi melihat kondisi sekarang mungkin apa yang dikatakannya benar,” ujar peneliti LKiS, Hairus Salim dalam gelaran Bincang Senja. Kamis (30/1) sore di kafe bilangan Gowok.

Realita kekinian yang dimaksud Salim adalah adanya kesenjangan sosial yang berpotensi memicu kekerasan dalam masyarakat. Ketersediaan lapangan kerja juga memicu konflik.

“Alasan ekonomi ini bikin banyak orang saling sikut. Saling mendahului. Potensi kekerasan sangat kuat karena faktor ini,” katanya.

Meski demikian, Salim juga mencintai Jogja sama halnya dengan banyak warga. Oleh karena itu, meski disebut sebagai kasur tua, ia berharap masyarakat juga menjaga kota ini dari timbulnya kekerasan.

“Jogja itu jangan cuma dinikmati, tapi juga dijaga. Itu tugas kita bersama,” pungkasnya.

 

Facebook Twitter Share on Google+