Home » Berita, Jogja » Mall Diduga Ubah Mentalitas Anak Muda Jogja

Budaya

Mall Diduga Ubah Mentalitas Anak Muda Jogja



Dokumen DevianArt

Banyaknya mall di Jogjakarta tak hanya berdampak secara ekonomi. Budaya juga kena dampak dari derap pembangunan mall di Jogja. Hal ini diungkapkan oleh Elga Sarapung, Direktur Dialog Antar Iman (DIAN) Interfidei Jogjakarta, Kamis (31/1) sore dalam diskusi bertajuk Masa Depan Keberagaman Yogyakarta di sebuah kafe bilangan Gowok.

Pasalnya, mall memecah budaya kebersamaan anak muda Jogja yang dulunya tanpa kelas. Pengubahan gaya hidup pun akan terlihat di sebagian anak muda Jogja.

“Mall tidak menawarkan ruang terbuka seperti halnya di warung-warung kopi yang bisa menyatukan anak muda. Mall hanya menawarkan ruang ekslusif pada anak muda dengan komunitasnya sendiri. Mentalitas srawung pada warga atau dengan komunitas lainnya bakal luntur” paparnya pada beritajogja.co.id.

Pendeta Indiyanto dari Omah Pirukun Jogja punya analisis serupa. Ada pergeseran mentalitas budaya anak muda Jogja sepanjang 15 tahun terakhir. Anak muda yang dulunya santun ketika berkendara atau suka kumpul di angkringan sekarang sudah mulai luntur.

“Penciptaan ruang ekslusif itu membuat kita kehilangan identitas sekaligus mentalitas. Padahal, warga Jogja dikenal suka srawung sama lain sebelum banyaknya pembangunan yang berdampak negatif,” ujarnya.

 

 

Facebook Twitter Share on Google+