Home » Berita, Jogja » Caleg Perempuan di Jogjakarta Komitmen Anti Politik Uang

Politik

Caleg Perempuan di Jogjakarta Komitmen Anti Politik Uang



Ilustrasi Caleg Perempuan (Dokumen iniMetro)

Ratusan calon anggota legislatif di Jogjakarta mendeklarasikan diri sebagai caleg yang bersih, efektif dan aspiratif, Rabu (8/1) di ruang sidang DPRD Jogjakarta lantai III. Selain menyatakan diri sebagai caleg bersih, para caleg perempuan tersebut mengkritisi kuota perempuan di ranah publik khususnya keterwakilan dalam partai politik 30 persen seperti yang diamanatkan undang-undang.

Menurut Dwi Rusjiyati Agnes perwakilan caleg dari PDIP mengatakan sejauh ini pereapan undang-undangan sudah terlaksana namun, keterwakilan di DPRD masih minim. Di DPRD Jogjakarta misalnya, kuota keterwakilan perempuan mencapai 26,24%, di Kulon Progo 12,5%, di Bantul 13,6%, di Gunungkidul 11,11%, di Sleman 18% dan di Kota Jogja 15%.

“Tantangan caleg perempuan banyak, budaya patriaki, pragmatisme dan stereotipe masih menjadi kendala bagi perempuan untuk berkiprah dalam politik,” ujar Agnes.

Padahal menurutnya, perempuan juga memiliki potensi besar untuk melakukan perubahan dalam politik yang kian karut marut. “Kami yakin kalau diberikan kesempatan, kami bisa melakukan perubahan,” imbuhnya.

Sementara itu, Noviarukmi salah satu caleg perempuan dari Golkar menilai perempuan seharus diberikan ruang lebih luas dalam politik.”Kami juga mampu berkarya dan juga berkomitmen untuk menciptakan politik yang bersih,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut para caleg perempuan mengikrarkan komitemen bersama untuk turut mewujudkan pemilu yang bersih, santun, beretika dan berbudaya. “Tidak ada money politik!” tegas Novia.

Facebook Twitter Share on Google+