Berita Jogja
Asik Pesta Ganja, Sembilan Pemuda Dibekuk Polisi
Sembilan pemuda ditangkap polisi saat asik berpesta ganja pada sebuah kos-kosan yang terletak di Gamping Kidul RT/02 RW/18 Ambarketawang, Gamping, Sleman. Kesembilan pemuda, yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar ini, ditangkap pada pukul 23:15 WIB, Sabtu (04/02) lalu. Dua pelaku di antaranya masih di bawah umur.
“Pihak polisi kita menangkap sembilan orang pelaku yang melakukan pesta ganja. Dua pelaku yang masih di bawah umur saat ini ditahan di penjara khusus anak-anak di Polsek Ngampilan. Dua orang ini, atas nama DWA dan MDG, mereka masih 17 tahun,” kata Agustinus S., Wakapolresta Jogja, saat ditemui di Polresta Jogja, Senin (10/02).
Dia menjelaskan, polisi menemukan sebuah gelas yang berisi ranting ganja berat 0,2 gr. Satu puntung rokok seberat 0.07 gr, dan satu bungkus plastik warna putih berisi ranting ganja seberat 7,8 gr. Polisi lalu kemudian mengembangkan di tempat lain di Pringgolayan, Banguntapan, Bantul dan ditemukan barang bukti berupa lima puntung rokok ganja seberat 0.02 gr, Satu puntung rokok di atas bungkus lilin seberat 0.02 gr, sebuah ranting ganja yang berada di tempah sampah seberat 0,10 gr dan sebuah paper bertuliskan Radja Mass.
Adapun sembilan orang ini berinisial VPI, DWA, IS, AR, AA,LN,MNF, KUR, dan MDG ini disebut Agustinus sudah terbukti positif menggunakan Cannabinoids dari hasil pemeriksaan tes urine. Dengan demikian, para pelaku diancam hukuman penjara empat tahun, dengan hukuman maksimal 12 tahun sesuai pasal 111 ayat (1) jo pasal 127 ayat (1) huruf A UU RI No 35 tahun 2009 tentang narkotika.
“Mereka positif urinenya dan saat ini mereka masih dalam pengembangan kasus. Kita tetus kembangkan kasus ini apakah mereka pengguna saja atau juga pengedar”, kata Agustinus.
Kendati demikian, Agustinus menambahkan, polisi mengaku kesulitan mengungkap jaringan narkoba dari sembilan orang pelaku ini. Menurutnya, jaringan sembilan ini termasuk jaringan terputus sehingga polisi cukup kesulitan untuk mengungkapnya.
“Kita kesulitan ungkap kasus jaringan ini karena mereka jaringannya tetputus. Tapi kita coba kumpulkan data data dan kita cocokkan dengan kasus sebelumnya”, pungkasnya.