Kasus Korupsi Dana Hibah Persiba Bantul
Anggap Penyidik Arogan, Puluhan Massa Datangi Kejati Jogjakarta
Puluhan orang pendukung Idham Samawi mendatangi Kejaksaan Tinggi Jogjakarta, Selasa (11/2) siang. Puluhan orang ini menuntut klarifikasi dari salah seorang penyidik, Mei Abeto Harahap, yang dianggap bersikap arogan saat melakukan pemeriksaan dalam kasus pengungkapan korupsi dana hibah Persiba.
“Jaksa, polisi, KPK jangan main hina dan memaki saat menyelidiki,” teriak Dadang Iskandar yang merupakan salah seorang koordinator aksi saat berorasi.
Dalam aksinya, puluhan orang tersebut menggunakan pakaian berwarna hitam dan bertuliskan Jiwaku Bersama Rakyat Tertanda Idham Samawi. Massa pun juga membawa berbagai poster bertuliskan Usir Abeto dari Jogja, Abeto Pergi atau Kami Usir.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penhumkam) Kejati, Purwanta mengatakan bahwa sangat tidak mungkin penyidik bertindak arogan maupun SARA dalam memeriksa tersangka ataupun saksi. Penyidik memiliki etika dalam melakukan pemeriksaan.
“Tidak mungkinlah bertindak arogan atau SARA. Semua ada aturannya. Bahkan penyidik pun harus menghormati hak-hak yang diperiksa. Misal hak beribadah, hak makan maupun hak beristirahat,” tambah Purwanta saat ditemui di ruang kerjanya.
Ditanya mengenai apakah aksi demo tersebut termasuk upaya intervensi dalam melakukan penyidikan atau bukan, Purwanta mengatakan bahwa hal tersebut sama sekali tidak mengganggu penyidikan.
” Tidak masuk kategori intervensi atau upaya menghalangi penyidikan. Penyidikan tetap jalan terus,” ujar Purwanta.
Berita Terkait
- Bupati Bantul Diperiksa Kejati Jogjakarta Selama 8 Jam
- Jogjakarta Contoh Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga
- SBY: Desa Maju Tandanya Warga Sudah Punya Handphone dan Motor
- BNNP Jogjakarta Beri Penyuluhan Bahaya Narkoba Pada Tujuh Perusahaan
- Polisi Tidak Tuntaskan Kasus Pembunuhan Udin Selama 17 Tahun