Kampus
Minimalisir Salah Jurusan, UGM Bikin Program Khusus Pelajar SMA
Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah hal yang populer di Indonesia. Setiap tahun, banyak Universitas ramai dengan calon mahasiswa. Namun, ketika diterima dan mengikuti proses perkuliahan, sebagian mahasiswa merasa salah jurusan di Universitas tersebut.
Aria salah satunya. Mahasiswa lulusan Sastra Indonesia UNY tersebut mengaku awalnya berkuliah di UGM. Namun ia merasa tidak cocok dengan jurusan yang ia ambil. “Dulu awal 2006 saya ke Jogja masuk UGM. Tapi nggak cocok. Salah saya sendiri, soalnya nggak mempertimbangkannya dengan matang,” ujarnya, Selasa (11/2) siang ditemui di UGM.
Untuk meminimalisir kasus salah jurusan di Universitas, UGM membuka program Sit-in bagi pelajar SMA. Sebab, dengan program ini para pelajar akan melihat dan mempelajari fakultas-fakultas yang cocok dengan minat dan bakat dari mahasiswa tersebut.
“Harapannya bisa mendidik masyarakat untuk tidak salah masuk jurusan sehingga nantinya mereka bisa mengikuti perkuliahan dengan baik dan hasil maksimal,” jelas Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc.
Dengan program ini, seluruh siswa SMA khususnya kelas X dan XI dapat mengikuti kegiatan perkuliahan ataupun parktikum sesuai dengan minat masing-masing. Siswa bisa mengikuti kuliah sesuai dengan keinginan mereka bisa satu hingga tiga kali pertemuan, bahkan hingga tiga hari berturut-turut.